Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan berpeluang menguat di tengah turunnya bursa saham kawasan Asia.

IHSG dibuka menguat 8,2 poin atau 0,12 persen ke posisi 7.090,38. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,77 poin atau 0,18 persen ke posisi 1.011,27.

"Untuk hari ini kami memperkirakan IHSG akan menguat, didorong oleh rilis data yang positif di regional, sentimen positif dari relaksasi aktivitas di China, serta menguatnya sebagian besar komoditas di hari ini," tulis Tim Riset Panin Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Pasar saham Amerika Serikat pada Jumat (18/11) kemarin ditutup menguat. Indeks Dow Jones naik 0,59 persen, Indeks S&P 500 menguat 0,48 persen, dan Indeks Komposit Nasdaq 0,01 persen.

Secara umum investor merespons positif penjualan ritel pada Oktober yang mencatatkan kenaikan. Namun investor patut mencermati bahwa beberapa perusahaan besar, seperti misalnya Amazon dan Target telah mengumumkan pemecatan karyawan dengan jumlah yang signifikan.

Investor patut mencermati juga terkait dengan potensi kebijakan moneter yang masih akan agresif di mana Presiden The Fed untuk St Louis, James Bullard, menginformasikan bahwa suku bunga saat ini belum di posisi yang restriktif. Bullard melihat bahwa Fed Fund Rate dapat menyentuh level 5-7 persen, lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

Investor juga masih mencermati risiko finansial setelah kemarin perusahaan Crypto FTX memiliki unsecured creditor sebanyak 3,1 miliar dolar AS.

Sementara dari Eropa, pasar saham pada akhir pekan kemarin juga ditutup menguat. DAX naik 1,16 persen, FTSE menguat 0,53 persen, dan STOXX600 meningkat 1,16 persen.

 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022