Presiden RI Joko Widodo dua kali menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk menghentikan perang, dalam sambutan pembukaan Sesi III KTT G20 Indonesia, di The Apurva Kempinski Bali, Nusa Dua, Bali, Rabu.

"Yang Mulia saya menyatakan pertemuan kita dibuka kembali. Mengawali sesi ketiga ini, izinkan saya mengulangi pesan yang saya sampaikan dalam pembukaan KTT kemarin. Stop the war. I repeat, stop the war," seru Jokowi dalam forum yang dihadiri para pemimpin negara G20, Bali, Rabu.

Presiden RI menegaskan banyak hal yang dipertaruhkan dan perang hanya akan menyengsarakan rakyat, serta pemulihan ekonomi dunia tidak akan terjadi jika situasi tidak membaik.

"Sebagai pemimpin, kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan situasi global kondusif bagi masa depan dunia," ujar Jokowi.

Sebelumnya, dalam pembukaan KTT G20, Selasa (15/11), Presiden RI menekankan semua pihak memiliki tanggung jawab untuk menghentikan perang.

Jika perang tidak diakhiri, menurut Jokowi, akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju, serta masa depan generasi saat ini dan generasi mendatang.

"Kita jangan membagi dunia menjadi bagian. Kita jangan membiarkan dunia kembali jatuh dalam perang dingin lainnya," kata Jokowi saat itu.


G20 harus bermanfaat

Sebelumnya dilaporkan Presiden RI Joko Widodo menegaskan segala pembahasan dalam pertemuan KTT G20 tidak boleh mengalami kegagalan, guna menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dunia.


“Hari ini mata dunia tertuju pada pertemuan kita. Apakah kita akan mencetak keberhasilan? Atau akan menambah satu lagi angka kegagalan? Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal,” tegas Jokowi di hadapan para pemimpin dan delegasi negara-negara G20, dalam pidato pembukaan KTT G20 Sesi I yang akan membahas kondisi ekonomi global, ketahanan pangan, dan energi, di The Apurva Kempinski Bali, Nusa Dua, Bali, Selasa.

Kepala Negara menekankan sebagai Presiden G20, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam dan sangat lebar.

Namun, kata Presiden, keberhasilan hanya akan dapat tercapai jika semua pemimpin dan delegasi, tanpa terkecuali, berkomitmen, bekerja keras, menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret, sesuatu yang bermanfaat bagi dunia.

Pada kesempatan itu Presiden juga mencermati persoalan pupuk yang saat ini menjadi perhatian dunia, yakni soal pupuk.

Kepala Negara menekankan agar persoalan pupuk tidak disepelekan, karena jika tidak segera diambil langkah konkret, agar persediaan tercukupi dan harga terjangkau, maka tahun 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram.

Krisis dapat semakin memburuk menjadi krisis pasokan pangan, karena kelangkaan dan mahalnya harga pupuk dapat meningkatkan harga pangan di berbagai belahan dunia.

“Bagi 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan tertinggi akan menjadi kondisi yang sangat serius,” kata Jokowi.
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi serukan hentikan perang dalam pembukaan sesi III KTT G20

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022