Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup turun di tengah turunnya bursa saham regional Asia.
IHSG ditutup menguat 18,88 poin atau 0,27 persen ke posisi 7.034,57. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,21 poin atau 0,22 persen ke posisi 1.001,31.
"IHSG bergerak menguat, sementara bursa regional Asia cenderung tertekan seiring pernyataan petinggi The Fed Jerome Powell yang mengatakan bahwa terlalu awal untuk membahas pengetatan suku bunga acuannya," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis.
Pelaku pasar berharap pada bulan selanjutnya The Fed dapat mengurangi agresivitas dalam kebijakan moneternya, namun demikian Gubernur The Fed Jerome Powell memberikan suatu sinyal yang memperingatkan ketidakpastian yang luas tetap membayangi dan suku bunga bisa berakhir lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya, serta terlalu dini untuk berbicara jeda kenaikan suku bunga.
Pasar menilai hal itu mengisyaratkan bahwa suku bunga dapat mencapai puncak lebih tinggi, tetapi mengisyaratkan bahwa laju kenaikan yang lebih lambat dapat segera dilakukan.
Dari dalam negeri, penguatan IHSG ditopang rilis data keuangan emiten yang positif dan optimisnya output produksi yang menunjukkan tren menguatnya permintaan dalam negeri dan ekspor.
Meskipun indeks manufaktur tumbuh melambat, namun masih di zona ekspansi sehingga mendorong optimisme pasar.
Dibuka melemah, tak berselang lama IHSG menguat hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di zona hijau hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor terkoreksi dengan sektor infrastruktur turun paling dalam 0,36 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor kesehatan masing-masing turun 0,22 persen dan 0,17 persen.
Sedangkan enam sektor meningkat dengan sektor teknologi naik paling tinggi 1,07 persen, diikuti sektor energi dan sektor transportasi & logistik masing-masing naik 1,04 persen dan 0,87 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
IHSG ditutup menguat 18,88 poin atau 0,27 persen ke posisi 7.034,57. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,21 poin atau 0,22 persen ke posisi 1.001,31.
"IHSG bergerak menguat, sementara bursa regional Asia cenderung tertekan seiring pernyataan petinggi The Fed Jerome Powell yang mengatakan bahwa terlalu awal untuk membahas pengetatan suku bunga acuannya," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis.
Pelaku pasar berharap pada bulan selanjutnya The Fed dapat mengurangi agresivitas dalam kebijakan moneternya, namun demikian Gubernur The Fed Jerome Powell memberikan suatu sinyal yang memperingatkan ketidakpastian yang luas tetap membayangi dan suku bunga bisa berakhir lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya, serta terlalu dini untuk berbicara jeda kenaikan suku bunga.
Pasar menilai hal itu mengisyaratkan bahwa suku bunga dapat mencapai puncak lebih tinggi, tetapi mengisyaratkan bahwa laju kenaikan yang lebih lambat dapat segera dilakukan.
Dari dalam negeri, penguatan IHSG ditopang rilis data keuangan emiten yang positif dan optimisnya output produksi yang menunjukkan tren menguatnya permintaan dalam negeri dan ekspor.
Meskipun indeks manufaktur tumbuh melambat, namun masih di zona ekspansi sehingga mendorong optimisme pasar.
Dibuka melemah, tak berselang lama IHSG menguat hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di zona hijau hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor terkoreksi dengan sektor infrastruktur turun paling dalam 0,36 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor kesehatan masing-masing turun 0,22 persen dan 0,17 persen.
Sedangkan enam sektor meningkat dengan sektor teknologi naik paling tinggi 1,07 persen, diikuti sektor energi dan sektor transportasi & logistik masing-masing naik 1,04 persen dan 0,87 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022