ANTARAJAWABARAT.com, 29/12 - Pemerintah Nepal, Jumat (28/12), menyatakan telah mencabut keputusannya untuk membunuh gajah jantan pembunuh yang memiliki gading besar, Dhurbe, yang diburu sepanjang waktu selama beberapa hari belakangan di Nepal selatan.

Juru Bicara Pemerintah Raj Kishore Yadav mengatakan dalam penutupan Lomba Gajah Internasional Ke-9 bahwa pemerintah telah mencabut keputusannya untuk membunuh gajah itu.

"Perdana Menteri menginstruksikan saya untuk memastikan Dhurbe akan dapat dikendalikan dan takkan dibunuh," kata Menteri Yadav. "Keputusan untuk membunuh hewan yang memiliki reputasi buruk tersebut dicabut."
Keputusan pemerintah itu diambil ketika pegiat pecinta hewan memohon agar nyawa Dhurbe diampuni setelah para pejabat pemerintah memberi militer perintah tembak di tempat pekan lalu.

Sebelum pernyataan Yadav, pegiat menyerahkan memorandum kepada dia untuk memohon agar Dhurbe.

Dhurbe diduga telah membunuh sebanyak 15 orang, kata warga setempat di Chitwan sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu pagi. Pemerintah sebelumnya telah memutuskan untuk membunuh gajah jantan tersebut dan menyatakan hewan itu telah mengakibatkan hilangnya nyawa manusia di Nepal selatan.

Para pejabat pelestarian di Nepal mengatakan Durbe menjadi sangat agresif karena ia kehilangan pasangan.

"Kami senang pemerintah akhirnya mendengarkan kami," kata Suman Ghimire, salah seorang penyelenggara Festival Chitwan kepada Xinhua.

Salah satu sasaran festival itu --yang berakhir dengan meriah pada Jumat malam-- ialah untuk meningkatkan kesadaran mengenai gajah dan meningkatkan penghormatan bagi hewan, kata Gyanendra Bista, koordinator festival tersebut.

Lomba gajah, lomba kecantikan gajah, lomba sapi penarik gerobak, lomba kuda penarik pedati dan kegiatan lain kebudayaan digelar selama festival tiga-hari itu.

(ANTARA/Xinhua-OANA)

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012