Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat diproyeksikan bergerak datar, menyusul rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka melemah tipis 0,2 poin ke posisi 7.091,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,29 poin atau 0,03 persen ke posisi 1.012,49.

"Fokus investor tertuju pada rilisnya data pertumbuhan AS di kuartal tiga ini, dimana ekonomi AS tumbuh 2,6 persen di atas ekspektasi pelaku pasar yang sebesar 2,4 persen, setelah sempat sempat terkontraksi 2 kuartal beruntun," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Kendati demikian naiknya pertumbuhan ekonomi AS di atas ekspektasi dinilai sebenarnya tidak disambut baik juga oleh pelaku pasar, karena akan memberi kesempatan bagi bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya.



Namun ada harapan dari pelaku pasar agar The Fed menurunkan agresivitasnya dalam menaikkan suku bunga, jika melihat Bank Sentral Kanada (Bank of Canada/BoC) yang kembali menaikkan suku bunga sebesar 50 bps menjadi 3,75 persen, akan tetapi lebih rendah dari ekspektasi pasar yang sebesar 75 bps. BoC menjadi bank sentral yang juga agresif dalam menaikkan suku bunga.

Dari domestik, pekan depan akan rilis data Inflasi Indonesia untuk periode Oktober, di mana BI memproyeksikan inflasi masih berpotensi menguat hingga akhir tahun.

Pada hari ini IHSG berpeluang bergerak datar atau sideways di kisaran 7.024-7.118.

 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022