Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar workshop pengembangan model bisnis pertanian bagi para petani serta kelompok tani di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dan diharapkan dapat diterapkan dengan baik.
"Kami harapkan workshop ini tidak hanya sekedar seremonial saja, karena program ini dipantau. Sehingga kami berharap semua bisa diterapkan setelah mengikuti workshop," kata Dirjen Bina Bangda Kemendagri Teguh Setyabudi saat memberikan sambutan melalui daring pada workshop pengembangan model bisnis pertanian di Kuningan, Rabu.
Teguh mengatakan sektor pertanian berperan penting dalam mendukung perekonomian nasional, dan berpotensi menyerap tenaga kerja yang banyak, sehingga dapat mendorong penanggulangan kemiskinan.
Untuk itu lanjut Teguh, petani sebagai aktor utama menjadi sangat penting keberadaannya untuk didukung dan dioptimalkan, agar produktivitas serta kesejahteraannya terus meningkat.
Menurutnya dengan adanya workshop tersebut, nantinya para petani dapat meningkatkan keahlian mereka, terutama pada masalah bisnisnya, agar apa yang telah dihasilkan bisa memberikan nilai tambah lebih bagi mereka.
"Ini menjadi tantangan bagi kami semua untuk mengupayakan solusinya, agar sektor pertanian dapat optimal mendukung perekonomian nasional," tuturnya.
Teguh menambahkan selain itu, para petani juga harus mulai memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi, apalagi saat ini semua telah memiliki gawai dan harus dimanfaatkan dengan baik.
Pemanfaatan teknologi lanjut Teguh, bisa memberikan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan banyak rumah tangga dan petani di perdesaan.
Ia berharap dengan kegiatan workshop kali ini, bisa menjadi momentum untuk merumuskan dan menyepakati model bisnis pertanian terintegrasi yang dapat dikembangkan oleh daerah.
"Sehingga nantinya ketika apa yang dilakukan di Kabupaten Kuningan berhasil, bisa kami terapkan di daerah lain," katanya.
Sementara itu, Bupati Kuningan Acep Purnama mengatakan sektor pertanian di Kabupaten Kuningan memang perlu dilakukan perbaikan, mulai dari tanam, pendistribusian, maupun penjualan.
Mengingat kata Acep, potensi pertanian khususnya holtikultura di daerah itu cukup baik, akan tetapi masih banyak terkendala dengan pemasaran.
"Kami memang memiliki lahan produktif yang baik, tapi secara bisnis belum profesional. Banyak hasil pertanian kami yang dijual ke Kota Cirebon, karena pemasaran masih menemukan kendala, termasuk pembangunan pasar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kami harapkan workshop ini tidak hanya sekedar seremonial saja, karena program ini dipantau. Sehingga kami berharap semua bisa diterapkan setelah mengikuti workshop," kata Dirjen Bina Bangda Kemendagri Teguh Setyabudi saat memberikan sambutan melalui daring pada workshop pengembangan model bisnis pertanian di Kuningan, Rabu.
Teguh mengatakan sektor pertanian berperan penting dalam mendukung perekonomian nasional, dan berpotensi menyerap tenaga kerja yang banyak, sehingga dapat mendorong penanggulangan kemiskinan.
Untuk itu lanjut Teguh, petani sebagai aktor utama menjadi sangat penting keberadaannya untuk didukung dan dioptimalkan, agar produktivitas serta kesejahteraannya terus meningkat.
Menurutnya dengan adanya workshop tersebut, nantinya para petani dapat meningkatkan keahlian mereka, terutama pada masalah bisnisnya, agar apa yang telah dihasilkan bisa memberikan nilai tambah lebih bagi mereka.
"Ini menjadi tantangan bagi kami semua untuk mengupayakan solusinya, agar sektor pertanian dapat optimal mendukung perekonomian nasional," tuturnya.
Teguh menambahkan selain itu, para petani juga harus mulai memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi, apalagi saat ini semua telah memiliki gawai dan harus dimanfaatkan dengan baik.
Pemanfaatan teknologi lanjut Teguh, bisa memberikan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan banyak rumah tangga dan petani di perdesaan.
Ia berharap dengan kegiatan workshop kali ini, bisa menjadi momentum untuk merumuskan dan menyepakati model bisnis pertanian terintegrasi yang dapat dikembangkan oleh daerah.
"Sehingga nantinya ketika apa yang dilakukan di Kabupaten Kuningan berhasil, bisa kami terapkan di daerah lain," katanya.
Sementara itu, Bupati Kuningan Acep Purnama mengatakan sektor pertanian di Kabupaten Kuningan memang perlu dilakukan perbaikan, mulai dari tanam, pendistribusian, maupun penjualan.
Mengingat kata Acep, potensi pertanian khususnya holtikultura di daerah itu cukup baik, akan tetapi masih banyak terkendala dengan pemasaran.
"Kami memang memiliki lahan produktif yang baik, tapi secara bisnis belum profesional. Banyak hasil pertanian kami yang dijual ke Kota Cirebon, karena pemasaran masih menemukan kendala, termasuk pembangunan pasar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022