ANTARAJAWABARAT.com,25/12 - Sekjen Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Anshari Bukhari mengatakan, kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan atau "low cost and green car" (LCGC) pasti akan dikeluarkan pemerintah, karena sudah ada yang investasi.

"Menteri Keuangan yang akan mengeluarkannya," ujar Anshari di Jakarta, Selasa, menanggapi kebijakan LCGC yang belum juga keluar, meski Kemenperin menargetkan setidaknya akhir tahun ini.

Ia mengatakan, Menteri Keuangan telah menyiapkan peraturan LCGC tersebut karena terkait dengan insentif pajak yang akan diberikan kepada mobil tersebut.

Apalagi, kata dia, sudah ada investor yang menanamkan modal untuk membuat mobil tersebut di Indonesia.

"Ini terkait pula dengan kepercayaan investor terhadap kepastian kebijakan pemerintah," ujar Anshari yang optimistis kebijakan LCGC akan keluar, meski tidak berani memastikan kapan kebijakan itu akan diluncurkan.

Saat ini Grup Toyota telah menambah kapasitas produksi untuk membuat mobil sesuai persyaratan LCGC yang antara lain mobil tersebut mengusung mesin di bawah 1.200 cc dengan konsumsi bahan bakar minimal 20-22 km/liter.

Bahkan Grup Toyota bersama PT Astra Internasional telah memperkenalkan Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla sebagai mobil murah dan ramah lingkungan pada September.
Anshari mengatakan kebijakan LCGC tersebut akan mendorong pertumbuhan industri otomotif tanah air. Sampai triwulan III tahun ini, industri alat angkut (otomotif) telah tumbuh sebesar 7,52 persen.

"Industri otomotif, bersama industri permesinan, baja, dan makanan telah memberi kontribusi positif pada pertumbuhan industri nasional," ujar Anshari. ***2***
(T.R016/

antara

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012