Relawan gabungan berhasil mengevakuasi jasad terakhir korban tertimbun longsor atas nama Maman (75) di Kampung Cileutik, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Senin.
"Sebelumnya kami juga telah mengevakuasi dua korban meninggal dunia lainnya yakni Mumu (65) dan Bayu (8), sehingga total korban yang meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di Desa Pasirdatar, Kecamatan Caringin ada tiga orang yang merupakan satu keluarga," kata Sub Koordinator Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi, Senin.
Evakuasi jasad korban terakhir yang dilakukan relawan gabungan dari Palang Merah Indonesia (PMI), BPBD Kabupaten Sukabumi dan lainnya terlihat dramatis, di mana mereka harus menggali cukup dalam material longsor untuk mengevakuasi jasad Maman yang terkubur material tanah dan puing bangunan rumahnya yang ambruk.
Selama proses operasi kemanusiaan para relawan juga harus waspada karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan yang bisa menimbun atau melukai mereka. Sekitar pukul 19.00 WIB, jasad Maman berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke RSUD Sekarwangi Cibadak untuk dilakukan visum et repertum.
Medi mengatakan dengan ditemukan jasad terakhir korban tertimbun longsor maka operasi SAR dihentikan, namun petugas penanggulangan bencana, TNI, Polri, dan relawan masih berada di lokasi untuk membantu mengevakuasi barang-barang milik korban.
Pihaknya juga memberikan imbauan kepada warga yang tinggal di sekitar lokasi aga tidak mendekat dan selalu waspada antisipasi terjadinya longsor susulan, karena hujan saat ini masih turun meskipun gerimis.
Dari hasil pendataan, selain menewaskan tiga warga longsor ini juga merusak dua rumah. Namun rumah yang kerusakan paling parah yang ditempati para korban karena seluruh bangunan tertimbun longsor, sementara satu rumah lainnya hanya sebagian yang terkena longsoran tanah dan seluruh penghuni rumahnya selamat.
Sebelumnya dilaporkan Bencana longsor tebing terjadi di Kampung Cibunar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu, menyebabkan satu rumah rusak berat serta bapak dan anak penghuni rumah tersebut tertimbun longsor.
"Dua korban yang tertimbun longsor tersebut yakni Yayan (47) dan M. Fauzi (19). Untuk Fauzi, sempat dinyatakan hilang saat kejadian. Namun setelah tim SAR gabungan tiba di lokasi dibantu warga sekitar berhasil menyelamatkan Yayan, Fauzi meninggal dunia," kata Sub Koordinator Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim, Minggu.
Informasi yang dihimpun dari tim SAR gabungan, bencana tanah longsor yang terjadi di RT 19, RW 05, Desa/Kecamatan Kadudampit pada Minggu sekitar pukul 00.30 WIB tersebut awalnya sempat turun hujan gerimis.
Diduga tebing tanah setinggi setinggi sekira tujuh meter yang berada di belakang rumah korban kondisinya semakin labil, hingga akhirnya longsor karena hampir setiap hari diguyur hujan deras.
Awalnya, warga sekitar tidak mengetahui adanya longsor. Namun, setelah mendengar teriakan berulang kali dari Yayan, warga kemudian terbangun dan melihat rumah korban kondisinya sudah tertimbun longsor.
Warga langsung memberikan bantuan dengan alat seadanya dan menghubungi Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kadudampit.
Yayan berhasil diselamatkan tim SAR gabungan pada pukul 02.00 WIB dengan kondisi luka berat dan langsung dilarikan ke RSUD Sekarwangi Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Sedangkan Sementara itu, jasad Fauzi baru ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB dalam kondisi meninggal dunia karena tubuhnya tertimbun tanah dan puing-puing rumah. Jenazah Fauzi kemudian dievakuasi ke RSUD Sekarwangi.
Istri Yayan selamat dari bencana tersebut karena saat kejadian sedang menginap di rumah saudaranya.
Medi mengatakan hingga saat ini pihaknya bersama relawan lain masih berada di lokasi untuk melakukan pendataan kerugian akibat bencana tersebut.
Yayan masih dalam perawatan intensif tim medis RSUD Sekarwangi, sementara jenazah Fauzi masih menunggu pihak keluarga untuk menjemput.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Sebelumnya kami juga telah mengevakuasi dua korban meninggal dunia lainnya yakni Mumu (65) dan Bayu (8), sehingga total korban yang meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di Desa Pasirdatar, Kecamatan Caringin ada tiga orang yang merupakan satu keluarga," kata Sub Koordinator Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi, Senin.
Evakuasi jasad korban terakhir yang dilakukan relawan gabungan dari Palang Merah Indonesia (PMI), BPBD Kabupaten Sukabumi dan lainnya terlihat dramatis, di mana mereka harus menggali cukup dalam material longsor untuk mengevakuasi jasad Maman yang terkubur material tanah dan puing bangunan rumahnya yang ambruk.
Selama proses operasi kemanusiaan para relawan juga harus waspada karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan yang bisa menimbun atau melukai mereka. Sekitar pukul 19.00 WIB, jasad Maman berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke RSUD Sekarwangi Cibadak untuk dilakukan visum et repertum.
Medi mengatakan dengan ditemukan jasad terakhir korban tertimbun longsor maka operasi SAR dihentikan, namun petugas penanggulangan bencana, TNI, Polri, dan relawan masih berada di lokasi untuk membantu mengevakuasi barang-barang milik korban.
Pihaknya juga memberikan imbauan kepada warga yang tinggal di sekitar lokasi aga tidak mendekat dan selalu waspada antisipasi terjadinya longsor susulan, karena hujan saat ini masih turun meskipun gerimis.
Dari hasil pendataan, selain menewaskan tiga warga longsor ini juga merusak dua rumah. Namun rumah yang kerusakan paling parah yang ditempati para korban karena seluruh bangunan tertimbun longsor, sementara satu rumah lainnya hanya sebagian yang terkena longsoran tanah dan seluruh penghuni rumahnya selamat.
Sebelumnya dilaporkan Bencana longsor tebing terjadi di Kampung Cibunar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu, menyebabkan satu rumah rusak berat serta bapak dan anak penghuni rumah tersebut tertimbun longsor.
"Dua korban yang tertimbun longsor tersebut yakni Yayan (47) dan M. Fauzi (19). Untuk Fauzi, sempat dinyatakan hilang saat kejadian. Namun setelah tim SAR gabungan tiba di lokasi dibantu warga sekitar berhasil menyelamatkan Yayan, Fauzi meninggal dunia," kata Sub Koordinator Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim, Minggu.
Informasi yang dihimpun dari tim SAR gabungan, bencana tanah longsor yang terjadi di RT 19, RW 05, Desa/Kecamatan Kadudampit pada Minggu sekitar pukul 00.30 WIB tersebut awalnya sempat turun hujan gerimis.
Diduga tebing tanah setinggi setinggi sekira tujuh meter yang berada di belakang rumah korban kondisinya semakin labil, hingga akhirnya longsor karena hampir setiap hari diguyur hujan deras.
Awalnya, warga sekitar tidak mengetahui adanya longsor. Namun, setelah mendengar teriakan berulang kali dari Yayan, warga kemudian terbangun dan melihat rumah korban kondisinya sudah tertimbun longsor.
Warga langsung memberikan bantuan dengan alat seadanya dan menghubungi Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kadudampit.
Yayan berhasil diselamatkan tim SAR gabungan pada pukul 02.00 WIB dengan kondisi luka berat dan langsung dilarikan ke RSUD Sekarwangi Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Sedangkan Sementara itu, jasad Fauzi baru ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB dalam kondisi meninggal dunia karena tubuhnya tertimbun tanah dan puing-puing rumah. Jenazah Fauzi kemudian dievakuasi ke RSUD Sekarwangi.
Istri Yayan selamat dari bencana tersebut karena saat kejadian sedang menginap di rumah saudaranya.
Medi mengatakan hingga saat ini pihaknya bersama relawan lain masih berada di lokasi untuk melakukan pendataan kerugian akibat bencana tersebut.
Yayan masih dalam perawatan intensif tim medis RSUD Sekarwangi, sementara jenazah Fauzi masih menunggu pihak keluarga untuk menjemput.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022