Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong menyatakan akan turut mengundurkan diri apabila Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menanggalkan jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban atas Tragedi Kanjuruhan awal bulan ini.
"Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri," tulis Shin dalam unggahan di akun Instragram pribadinya, @shintaeyong7777, Rabu.
Menurut juru taktik asal Korea Selatan itu, keputusan dirinya tersebut sesuai dengan filosofi sepak bola yang dianutnya bahwa apapun yang terjadi dalam satu tim merupakan upaya dari semua anggota di dalamnya, bukan seorang saja.
Apalagi, Shin menilai bahwa Mochamad Iriawan adalah sosok yang mencintai sepak bola Indonesia dan selalu memberikan dukungan penuh dari belakang.
"Sangat disayangkan nyatanya semua tanggung jawab dialihkan kepada Ketua Umum PSSI. Beliau telah mengembangkan sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Dia pasti bisa mengatasi keadaan ini dengan baik," kata pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.
Dalam unggahan yang sama, Shin juga menyampaikan ucapan belasungkawa mendalam untuk keluarga para korban Tragedi Kanjuruhan dan berharap keluarga para korban bisa bangkit dari keterpurukan mereka saat ini.
"Saya juga seorang suami dari istri dan seorang bapak dari dua anak. Saya ingin memberi harapan dengan mencapai prestasi di sepak bola yang disukai masyarakat," tutur Shin.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, menewaskan 132 orang dan membuat ratusan lainnya dirawat di rumah sakit.
Pemerintah Indonesia membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, yang diketuai Menko Polhukam Mahfud MD, untuk menyelidiki peristiwa tersebut.
Juga terkait kejadian itu, Pemerintah Indonesia menyatakan akan mendirikan Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia bersama AFC dan FIFA.
Ketum PSSI terharu
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengaku terharu dengan kehadiran perwakilan FIFA dan AFC di Indonesia untuk membantu sepak bola nasional bangkit kembali usai Tragedi Kanjuruhan yang terjadi awal bulan ini.
"Saya sangat bangga dan terharu kepada teman-teman dari FIFA dan AFC yang datang ke sini, berdasarkan hasil dari koordinasi dari Presiden FIFA Gianni Infantino," ujar Iriawan di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu pun berterima kasih atas dukungan FIFA dan AFC setelah peristiwa di Stadion Kanjuruhan.
Iriawan juga mengapresiasi upaya Presiden RI Joko Widodo yang menghubungi dan menyurati Presiden FIFA Gianni Infantino sehingga FIFA serta AFC datang ke Indonesia.
"Surat Pak Presiden kepada Gianni sudah direspons dan kehadiran PSSI juga AFC saat ini wujud dari apa yang dilakukan Pak Presiden," kata purnawirawan polisi berpangkat akhir Komisaris Jenderal itu.
Dalam kesempatan yang sama Koordinator Proyek Pengembangan FIFA Niko Nhouvannasak menyatakan bahwa pihaknya bersama AFC memrioritaskan kepastian keamanan pelaksanaan liga-liga sepak bola di Indonesia serta Piala Dunia U-20 2023.
Niko menyatakan bahwa FIFA, AFC, PSSI, dan Pemerintah Indonesia akan melakukan pertemuan rutin guna menghasilkan rencana aksi dengan alur waktu yang konkret.
FIFA menugaskan sejumlah pakar termasuk Kepala Konsultan Keamanan dan Keselamatan Stadion Serge Dumotier untuk mengevaluasi stadion-stadion di Indonesia, terutama yang akan dipakai untuk Piala Dunia U-20 tahun depan.
Sementara itu, AFC mengutus Kepala Keamanan dan Keselamatan Brian Johnson serta Wakil Ketua Gugus Tugas Keamanan dan Keselamatan Datuk Dell Akbar Khan untuk tugas yang sama.
Kompetisi sepak bola profesional Liga 1 dan 2 Indonesia serta Liga 3 Regional sementara dihentikan oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), mengikuti rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang dibentuk Presiden RI Joko Widodo dan diketuai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Presiden FIFA Gianni Infantino melalui surat telah menyatakan kesiapan membantu pemerintah Indonesia, PSSI, dan AFC dalam upaya transformasi sepak bola Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Shin Tae-yong: Jika Ketum PSSI mundur, saya pun harus mundur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri," tulis Shin dalam unggahan di akun Instragram pribadinya, @shintaeyong7777, Rabu.
Menurut juru taktik asal Korea Selatan itu, keputusan dirinya tersebut sesuai dengan filosofi sepak bola yang dianutnya bahwa apapun yang terjadi dalam satu tim merupakan upaya dari semua anggota di dalamnya, bukan seorang saja.
Apalagi, Shin menilai bahwa Mochamad Iriawan adalah sosok yang mencintai sepak bola Indonesia dan selalu memberikan dukungan penuh dari belakang.
"Sangat disayangkan nyatanya semua tanggung jawab dialihkan kepada Ketua Umum PSSI. Beliau telah mengembangkan sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Dia pasti bisa mengatasi keadaan ini dengan baik," kata pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.
Dalam unggahan yang sama, Shin juga menyampaikan ucapan belasungkawa mendalam untuk keluarga para korban Tragedi Kanjuruhan dan berharap keluarga para korban bisa bangkit dari keterpurukan mereka saat ini.
"Saya juga seorang suami dari istri dan seorang bapak dari dua anak. Saya ingin memberi harapan dengan mencapai prestasi di sepak bola yang disukai masyarakat," tutur Shin.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, menewaskan 132 orang dan membuat ratusan lainnya dirawat di rumah sakit.
Pemerintah Indonesia membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, yang diketuai Menko Polhukam Mahfud MD, untuk menyelidiki peristiwa tersebut.
Juga terkait kejadian itu, Pemerintah Indonesia menyatakan akan mendirikan Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia bersama AFC dan FIFA.
Ketum PSSI terharu
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengaku terharu dengan kehadiran perwakilan FIFA dan AFC di Indonesia untuk membantu sepak bola nasional bangkit kembali usai Tragedi Kanjuruhan yang terjadi awal bulan ini.
"Saya sangat bangga dan terharu kepada teman-teman dari FIFA dan AFC yang datang ke sini, berdasarkan hasil dari koordinasi dari Presiden FIFA Gianni Infantino," ujar Iriawan di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu pun berterima kasih atas dukungan FIFA dan AFC setelah peristiwa di Stadion Kanjuruhan.
Iriawan juga mengapresiasi upaya Presiden RI Joko Widodo yang menghubungi dan menyurati Presiden FIFA Gianni Infantino sehingga FIFA serta AFC datang ke Indonesia.
"Surat Pak Presiden kepada Gianni sudah direspons dan kehadiran PSSI juga AFC saat ini wujud dari apa yang dilakukan Pak Presiden," kata purnawirawan polisi berpangkat akhir Komisaris Jenderal itu.
Dalam kesempatan yang sama Koordinator Proyek Pengembangan FIFA Niko Nhouvannasak menyatakan bahwa pihaknya bersama AFC memrioritaskan kepastian keamanan pelaksanaan liga-liga sepak bola di Indonesia serta Piala Dunia U-20 2023.
Niko menyatakan bahwa FIFA, AFC, PSSI, dan Pemerintah Indonesia akan melakukan pertemuan rutin guna menghasilkan rencana aksi dengan alur waktu yang konkret.
FIFA menugaskan sejumlah pakar termasuk Kepala Konsultan Keamanan dan Keselamatan Stadion Serge Dumotier untuk mengevaluasi stadion-stadion di Indonesia, terutama yang akan dipakai untuk Piala Dunia U-20 tahun depan.
Sementara itu, AFC mengutus Kepala Keamanan dan Keselamatan Brian Johnson serta Wakil Ketua Gugus Tugas Keamanan dan Keselamatan Datuk Dell Akbar Khan untuk tugas yang sama.
Kompetisi sepak bola profesional Liga 1 dan 2 Indonesia serta Liga 3 Regional sementara dihentikan oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), mengikuti rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang dibentuk Presiden RI Joko Widodo dan diketuai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Presiden FIFA Gianni Infantino melalui surat telah menyatakan kesiapan membantu pemerintah Indonesia, PSSI, dan AFC dalam upaya transformasi sepak bola Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Shin Tae-yong: Jika Ketum PSSI mundur, saya pun harus mundur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022