Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore masih lanjut terkoreksi, menjauh dari level psikologis 7.000.
IHSG ditutup melemah 55,25 poin atau 0,79 persen ke posisi 6.939,15. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 8,26 poin atau 0,83 persen ke posisi 988,43.
"Pasar saham dalam negeri mengalami aksi tekanan jual yang tampaknya terpengaruh dari sentimen eksternal dan internal, sehingga mendorong sikap pelaku pasar dan investor cenderung keluar dari investasi di aset beresiko," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo dalam ulasannya di Jakarta, Selasa.
Hal itu dinilai merupakan dampak dari kebijakan moneter seluruh bank sentral yang akan menerapkan kebijakan moneter yang lebih agresif yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, kondisi konflik Rusia-Ukraina juga menjadi perhatian pasar setelah beberapa ledakan menghantam pusat ibukota Ukraina, Kyiv.
Sementara dari dalam negeri, pemerintah menyampaikan terkait kondisi situasi dunia saat ini yang bisa menjadi tekanan berat bagi ekonomi dalam negeri.
Menghadapi ketidakpastian tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya langkah sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter, menelusuri persoalan sampai ke mikro ekonomi, dan juga kolaborasi sektor UMKM bersama pengusaha menengah dan besar, serta hilirisasi industri. Langkah tersebut sebagai upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Dibuka melemah, IHSG menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
IHSG ditutup melemah 55,25 poin atau 0,79 persen ke posisi 6.939,15. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 8,26 poin atau 0,83 persen ke posisi 988,43.
"Pasar saham dalam negeri mengalami aksi tekanan jual yang tampaknya terpengaruh dari sentimen eksternal dan internal, sehingga mendorong sikap pelaku pasar dan investor cenderung keluar dari investasi di aset beresiko," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo dalam ulasannya di Jakarta, Selasa.
Hal itu dinilai merupakan dampak dari kebijakan moneter seluruh bank sentral yang akan menerapkan kebijakan moneter yang lebih agresif yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, kondisi konflik Rusia-Ukraina juga menjadi perhatian pasar setelah beberapa ledakan menghantam pusat ibukota Ukraina, Kyiv.
Sementara dari dalam negeri, pemerintah menyampaikan terkait kondisi situasi dunia saat ini yang bisa menjadi tekanan berat bagi ekonomi dalam negeri.
Menghadapi ketidakpastian tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya langkah sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter, menelusuri persoalan sampai ke mikro ekonomi, dan juga kolaborasi sektor UMKM bersama pengusaha menengah dan besar, serta hilirisasi industri. Langkah tersebut sebagai upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Dibuka melemah, IHSG menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022