Indonesia gagal lolos ke Piala Asia U-17 2023 lantaran tidak masuk sebagai salah satu dari enam peringkat kedua atau "runner up" terbaik di kualifikasi setelah fase tersebut berakhir pada Senin dini hari WIB.

Diunggah di media sosial Twitter AFC @afcasiancup, Senin, satu slot dari enam "runner up" grup terbaik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 diraih India yang hanya kalah dengan skor 1-2 dari Arab Saudi pada pertandingan terakhir Grup D, Senin dini hari WIB.

Dengan demikian, enam "runner up" terbaik kualifikasi yang berhak berkompetisi di Piala Asia U-17 2023 adalah Korea Selatan (Grup J), China (Grup G), Afghanistan (Grup H), India (Grup D), Thailand (Grup F) dan Laos (Grup I).

Mereka mendampingi 10 juara grup yang sudah memastikan lolos terlebih dahulu yakni Jepang, Malaysia, Qatar, Arab Saudi, Yaman, Vietnam, Australia, Tajikistan, Iran dan Uzbekistan.

Bagi Indonesia, pencapaian di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 membuat mereka gagal mengulangi prestasi edisi 2018.

Kala itu, skuad berjuluk Garuda Asia tampil di Piala Asia U-16 2018 di Malaysia dan berhasil menembus perempat final.

Sejatinya, pada 2019, Indonesia yang dilatih Bima Sakti sukses lolos ke Piala Asia U-16 2020. Akan tetapi, turnamen itu dibatalkan oleh AFC karena pandemi COVID-19.
Menanggapi kegagalan skuadnya di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Bima Sakti mengucapkan permintaan maaf kepada pencinta sepak bola nasional.

"Kecewa dan sedih, itu pasti. Saya mengatakan kepada pemain agar mengambil pelajaran dan pengalaman dari turnamen ini. Karier mereka masih panjang. Semua ini tanggung jawab saya sebagai pelatih," kata Bima.

Juru taktik berusia 46 tahun itu pun fokus untuk membawa timnya bertanding di kompetisi selanjutnya yaitu Asian Youth Games (AYG) 2022 di China pada Desember.

"Sebelum itu, kami akan mengembalikan para pemain ke klub. Mereka harus bangkit dan tidak boleh putus asa," kata Bima menambahkan.

Seperti pelatihnya, bek tengah timnas U-17 Indonesia Sulthan Zaky pun merasa kecewa atas apa yang mereka raih di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.

"Ini jadi pelajaran bagi kami semua," kata Sulthan.
 

Sebelumnya pelatih tim nasional U-17 Indonesia Bima Sakti menegaskan kekalahan telak skuadnya dengan skor 1-5 dari Malaysia pada laga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Minggu malam, menjadi tanggung jawab dirinya dan staf pelatih.


"Ini kesalahan dari staf pelatih," ujar Bima usai pertandingan di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.

Bima menyesalkan kekalahan itu karena hasil tersebut membuat peluang Indonesia lolos ke Piala Asia U-17 2023 sangat kecil karena mesti masuk ke jajaran enam "runner up" terbaik dari 10 grup.

Menurut juru taktik berusia 46 tahun itu, salah satu kekeliruan yang dibuatnya sebagai pelatih adalah terlalu memaksakan mayoritas pemain di skuadnya untuk bermain pada empat pertandingan Grup B, yang cuma berjarak satu hari perlaga.

Pada partai kontra Malaysia, Bima menurunkan tujuh pemain yang tak pernah tergeser dari sebelas pertama pada tiga laga sebelumnya di daftar "starting eleven" yaitu Andrika Fathir (kiper), Habil Abdillah, Sulthan Zaky, Muhammad Riski Afrisal, Muhammad Kafiatur Rizky, Arkhan Kaka dan Rizdjar Subagja.

Seharusnya, Bima melanjutkan, dirinya mengistirahatkan para pemain utama pada pertandingan pertama versus Guam, Senin (3/10), yang dimenangkan Indonesia dengan skor 14-0 demi menjaga kebugaran mereka.

Pada akhirnya, hasil versus Guam tidak dihitung untuk penentuan enam peringkat kedua terbaik Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 karena lawannya itu berada di posisi kelima klasemen akhir Grup B.

"Satu jam sebelum laga Guam, sebenarnya kami mau mengubah susunan pemain untuk menurunkan pemain dari 'bench' (bangku cadangan-red). Namun, kami mengambil keputusan yang aman. Jadi, bisa saja kami kalah dari Malaysia karena pemain kelelahan," kata Bima.

Bima Sakti pun berjanji akan mengevaluasi hal tersebut demi perkembangan skuad asuhannya.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia gagal lolos ke Piala Asia U-17 2023

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022