Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup turun, dipicu meningkatnya laju inflasi domestik pada September.

IHSG ditutup melemah 31,08 poin atau 0,44 persen ke posisi 7.009,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,1 poin atau 0,5 persen ke posisi 1.006,37.

"Pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh rilis tingkat inflasi tahunan pada September yang kembali mengalami peningkatan menjadi 5,95 persen. Inflasi bulanan pun kembali mengalami kenaikan setelah terjadi deflasi pada bulan lalu. Sementara, inflasi inti terus bergerak naik sebesar 3,21 persen," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Senin.

Memang dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah mulai terasa melalui inflasi. Terlebih, kenaikan BBM tersebut ikut menggerakkan harga pangan dan bahan baku lainnya menjadi meningkat.

Pada saat yang sama, OPEC+ yang mempertimbangkan pemangkasan produksi lebih dari 1 juta barel per hari yang membuat kondisi pasokan minyak semakin tercekik hingga kembali meningkatkan harga minyak mentah dunia.

Di sisi lain, katalis positif yang berasal dari indeks manufaktur PMI yang masih terus ekspansif yaitu naik menjadi 53,7 poin dari sebelumnya 51,7 poin, belum juga mampu mendorong kenaikan IHSG.

Dibuka melemah, IHSG mayoritas menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.

 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022