Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan hingga saat ini secara nasional Bantuan Langsung Tunai (BLT) dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) telah mencapai 95,9 persen.

"Yang berkaitan dengan BLT BBM, realisasi sampai hari ini sudah 19.700.000 penerima manfaat, artinya sudah 95,9 persen, sudah hampir selesai," kata Presiden di sela penyerahan Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan BLT BBM di Baubau, Selasa.

Presiden Jokowi menargetkan penyaluran BLT BBM tuntas di seluruh daerah di Indonesia pada akhir tahun ini.

"Target sampai selesai. Akhir tahun pasti selesai, insya Allah," tegas Presiden.

Presiden berpesan kepada seluruh masyarakat penerima manfaat agar bantuan tersebut digunakan untuk membantu pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari. Dengan demikian, manfaat penyaluran bantuan sosial tersebut dapat dirasakan langsung, dan tujuan serta sasaran program ini terwujud.

Dalam kunjungan kerjanya ke Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse.

Dari Kantor Pos, Jokowi dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pasar Wameo, untuk menyambangi pedagang dan menyerahkan bantuan serta dana untuk modal usaha kepada para pedagang yang ada di pasar tersebut.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan realisasi bantuan langsung tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) telah disalurkan sebesar Rp6,2 triliun kepada 20,65 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) per 16 Agustus 2022.

“Kemarin karena pemerintah menyesuaikan harga BBM maka kita menambahkan bantuan sosial Rp12,4 triliun untuk BLT BBM kepada 20,65 juta KPM yang sudah terealisasi Rp6,2 triliun,” katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Jakarta, Senin.

Sri Mulyani menuturkan realisasi sebesar 6,2 triliun itu merupakan setengah dari pagu anggaran untuk BLT BBM yaitu Rp12,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta KPM.

Masing-masing KPM akan menerima Rp150 ribu per bulan selama empat bulan yaitu untuk September hingga Desember yang akan diberikan dua kali secara bertahap dengan nominal Rp300 ribu.

Sementara Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang memiliki anggaran Rp9,6 triliun telah cair sebesar Rp2,62 triliun per 16 September 2022 dengan diberikan kepada 4,4 juta pekerja dari total 16 juta pekerja yang akan mendapat BSU.

Para pekerja penerima BSU yang memiliki gaji maksimal Rp3,5 juta per bulan tersebut akan menerima masing-masing Rp600 ribu.

Anggaran BLT BBM dan BSU sendiri merupakan pengalihan dari anggaran subsidi BBM yang diberikan setelah pemerintah menaikkan harga BBM pada awal September lalu.

Tujuan pemerintah mengalihkan anggaran subsidi BBM ini adalah untuk menjaga daya beli masyarakat yang terdampak lonjakan harga kebutuhan pokok.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi: Penyaluran BLT BBM mencapai 95,9 persen

Pewarta: Muhammad Harianto/Yusran

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022