Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat modal asing keluar bersih alias net outflow di pasar keuangan Indonesia dalam bentuk investasi portofolio sejak awal hingga menuju akhir triwulan III-2022, yakni tepatnya pada 1 Juli hingga 20 September 2022.

"Tekanan dari sisi arus modal asing, terutama dalam bentuk investasi portofolio, masih terjadi di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan September di Jakarta, Kamis.

Keluarnya modal asing tersebut menyebabkan depresiasi nilai tukar rupiah, meski stabilitas kurs Garuda tetap terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Perry menyampaikan nilai tukar rupiah pada 21 September 2022 terdepresiasi 1,03 persen dibandingkan dengan akhir Agustus 2022 (point-to-point/ptp).

Perkembangan nilai tukar yang tetap terjaga tersebut ditopang oleh pasokan valas domestik dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik, serta langkah-langkah stabilisasi BI.

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022