Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengajak semua pihak untuk menyikapi dengan bijaksana terkait kebijakan pemerintah yang menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi seperti pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB.

"Oleh karena itu, tentunya kita sikapi semua ini dengan sebijak-bijaknya, kita memahami alasan pemerintah pusat karena subsidinya sudah di atas Rp500 triliun, ya hanya untuk membayari subsidi BBM," kata Gubernur Ridwan Kamil di Kota Bandung, Senin.

Ridwan Kamil mengatakan penyesuaian harga BBM sudah diputuskan oleh pemerintah pusat, sehingga pihaknya di daerah akan melakukan pengawasan dampak dari kenaikan terutama kenaikan harga barang-barang.
 
"Inflasi harus kita waspadai bersama, karena ini menyertai kenaikan semua unsur ekonomi yang berhubungan komponennya oleh transportasi. Ada harga bahan pokok kemungkinan juga ikut naik, ada transportasi masyarakat," kata dia.
 
Menurut dia dampak kenaikan harga BBM harus disikapi sebijak mungkin oleh masyarakat karena kenaikan itu guna menolong postur anggaran yang membengkak karena subsidi.

"Tentunya kami memahami alasan pemerintah pusat karena subsidinya sudah di atas Rp500 triliun hanya untuk membayar subsidi BBM," katanya.
 
 Dia menilai kebocoran subsidi BBM tidak boleh terjadi lagi sehingga pengawasan di lapangan harus diperketat agar tepat sasaran.

"Jadi memang saya titip kalau betul selama ini terjadi salah sasaran untuk BBM subsidi mohon Pertamina khususnya bisa punya cara bahwa yang membeli BBM subsidi itu betul-betul yang diperuntukkan," tuturnya.

Selama ini, kata Ridwan Kamil, jika membeli BBM di SPBU apakah yang membeli kelas bawah atau menengah tidak ada pemilahan dan pengawasan.
 
"Dan yang penting dibelikan tidak ada skrining-skrining. Jadi menurut saya tolong ada upaya untuk memastikan argumentasi subsidi tepat sasaran ini bisa sesuai dengan kenyataan di lapangan," ujar dia.
 
Sebelumnya Anggota Polres Majalengka, Jawa Barat membantu mengangkut pelajar dan masyarakat ke sekolah serta tempat kerja, imbas adanya aksi mogok sopir angkot di daerah tersebut.

"Anggota kami menyisir seluruh sekolah menggunakan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, untuk mengantar anak sekolah," kata Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi di Majalengka, Senin.

Menurutnya aksi mogok sopir kendaraan umum itu menyebabkan anak sekolah, dan masyarakat yang akan beraktivitas menggunakan jasanya tidak terlayani.
Untuk itu kata Edwin, pihaknya menginstruksikan seluruh jajaran yang daerahnya terdampak mogok massal angkutan umum, agar bisa membantu masyarakat, dan juga anak sekolah.

Ia memastikan petugas di lapangan akan terus bersiaga ketika aksi mogok massal tersebut masih terus berlangsung, dan akan membantu masyarakat dengan menyiagakan seluruh armada yang dimiliki.

"Aksi ini kami lakukan sebagai upaya memberikan pelayanan terhadap para pelajar saat angkutan umum di mogok massal. Dengan demikian, para pelajar ini tetap bisa menuntut ilmu di sekolah dengan tenang dan juga karyawan pabrik bisa bekerja," ujarnya.

Ia menambahkan operasi ini tidak akan setiap hari dilaksanakan, tergantung situasi dan kondisi di lapangan.

Karena lanjut Edwin, aksi itu bersifat tentatif sampai terbentuk kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Majalengka dengan Organda terkait dengan tarif yang akan digunakan oleh angkutan umum setelah kenaikan harga BBM.

"Ini operasi kemanusiaan akan dilaksanakan hingga angkutan umum beroperasi kembali," katanya.
 
 
 
 
  

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ridwan Kamil ajak sikapi bijak penyesuaian tarif BBM

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022