Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengenang almarhum Hermanto Dardak sebagai tokoh infrastruktur yang pernah "mondok di kantor" hingga berjasa mengembangkan konsep kota cerdas Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Jadi gelar doktor bukan hanya akademisi, tetapi 'mondok di kantor'. Makanya saya memiliki istilah jangan jadi orang yang bekerja di PU yang tanpa value, tetapi jadilah orang PU. Jadi walaupun beliau sudah pensiun tetap jadi orang PU," kata Menteri Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Menteri Basuki menjadi Inspektur Upacara pemakaman kenegaraan untuk almarhum Hermanto Dardak di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu.

Hermanto Dardak merupakan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Periode 2009-2014, yang juga ayah dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.

Basuki menyampaikan perjalanan karier almarhum Hermanto Dardak di Kementerian PUPR dimulai dari jabatan Kepala Seksi, Kasubdit, Kepala Biro hingga Direktur Jenderal Bina Marga dan Wamen PU Periode 2009-2014.

Selanjutnya almarhum dipercaya sebagai Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) dan hingga sekarang masih aktif mengabdi sebagai Widyaiswara Utama Kementerian PUPR.

"Beliau sampai akhir hayatnya masih sebagai ASN PUPR. Saat ini beliau sebagai Ketua Tim Pengarah Satuan Tugas Pembangunan IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara. Menurut saya beliau sebagai salah satu ahli yang mengarahkan kami semua terutama untuk pengembangan wilayah, termasuk konsep smart city di IKN," kata Basuki.


Sebagai rekan sejawat, Basuki mengenang sosok almarhum Hermanto Dardak selalu berkontribusi menghidupkan suasana kerja tim, kekeluargaan, dan keterbukaan untuk mewujudkan sinergitas dalam pembangunan infrastruktur.

"Tidak boleh ada satupun pekerjaan di PUPR yang diklaim dikerjakan hanya oleh satu orang, ataupun hanya oleh satu unit organisasi di PU, semua merupakan hasil kerja tim. Beliau ini selalu menghidupkan kerja tim, jadi kami sebagai teman sejawat sangat merasakan kehilangan beliau, karena saya juga orang PU," kata Basuki.

Almarhum Hermanto Dardak meninggal dunia saat perjalanan menuju Jakarta pada Sabtu (20/8/2022), pukul 03.25 WIB pada usia 65 tahun. Sebelumnya jenazah disemayamkan di kediaman dan kemudian dibawa ke Masjid As Salam di Kantor Kementerian PUPR untuk disholatkan.

Pihak keluarga yang diwakili putra almarhum, Emil Elestianto Dardak yang menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak, terutama Kementerian PUPR yang telah menghantarkan jenazah hingga ke TMP Kalibata.

"Izinkan kami atas nama keluarga mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pihak, terutama Kementerian PUPR. Mudah mudahan almarhum papa sebagai orang PU, bukan sekadar kerja di PU. Beliau tidak bisa dipisahkan mungkin dengan PU. Inilah yang membuat kami terharu saat tadi menghantarkan ke kantor Kementerian PUPR. Beliau mengajarkan saya, saat papa saya pulang luar biasa larut, saya bukan mendengar keluhan. Ibu saya menyampaikan inilah orang yang berdedikasi kepada negara," kata Emil Elestianto Dardak.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri PUPR kenang Hermanto Dardak "mondok" di kantor-berjasa ke IKN

Pewarta: Indra Arief Pribadi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022