Universitas Indonesia (UI) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB), melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk bekerja sama riset dan program sustainable finance guna kemajuan bersama dan saling memberikan manfaat antarlembaga.
"UI sangat mendukung kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Bank BJB dalam rangka membangun stabillitas sistem keuangan dan ekosistem pembayaran digital di Indonesia," kata Rektor UI Ari Kuncoro di kampus UI Depok, Kamis.
Ari Kuncoro mengatakan, kolaborasi ini merupakan wujud implementasi pelaksanaan Tri Dharma yang menjadi tugas pokok bagi sivitas akademika dalam mendukung visi, misi, dan tugas fungsi serta kewenangan Bank BJB di Indonesia.
Selain itu, digitalisasi perbankan serta program Sustainable Finance menjadi suatu keniscayaan, sehingga urgensi untuk melakukan berbagai riset dan menyusun kebijakan untuk mendukung dua hal ini dapat menjadi prioritas untuk dikerjasamakan antara UI dengan Bank BJB dalam waktu dekat ini sebagai output dari kegiatan kolaborasi yang cepat hasil dan terukur (Quick Win).
Ia mengatakan, kemitraan strategis ini juga diharapkan dapat mengakselerasi upaya kolaborasi triple helix ABG (akademisi, bisnis, dan government), sehingga berbagai riset dan penelitian ke depan bisa menjadi policy brief dan studi-studi kasus (used cases) yang berbobot serta dapat membantu Bank BJB dalam mewujudkan visi dan misinya sebagai platform utama penyedia jasa keuangan digital.
Dalam kesepakatan bersama antara UI dan Bank BJB itu meliputi enam cakupan, yaitu Penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat; Penyelenggaraan Kolaborasi Riset dan Pengembangan Sumber Daya; Penyelenggaraan Kegiatan Ilmiah, Kajian Ilmiah, Seminar, dan Lokakarya; Pelatihan, Peningkatan dan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia; Implementasi Kegiatan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka; dan kegiatan lainnya yang disepakati bersama.
Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan suatu kebanggaan dan kegembiraan bagi bank BJB dan sejalan dengan salah satu misi bank BJB, yakni memberikan kontribusi serta berpartisipasi sebagai penggerak dan pendorong roda perekonomian daerah.
Menurut dia, penandatanganan nota kesepahaman tentunya juga menandai sinergi yang lebih luas antara bank BJB dan UI, di mana sebelumnya bank BJB juga turut berpartisipasi pada beberapa kegiatan-kegiatan Universitas Indonesia, diantaranya kegiatan UI Open Days dan webinar digitalisasi ekosistem sektor Usaha Mikro Kecil Menengah dan pariwisata daerah pasca pandemi.
"Tentunya, kami sangat-sangat berkomitmen untuk senantiasa mendukung penuh setiap kegiatan di lingkungan Universitas Indonesia ke depannya," ujar Yuddy.
Sebelumnya Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menyampaikan, sejak 2021 Bank BJB melakukan komunikasi dengan sejumlah BPD (Bank Pembangunan Daerah) untuk melakukan kolaborasi dan sinergi bisnis dalam kerangka KUB (Kelompok Usaha Bank). Berbagai pertemuan juga telah dilakukan dengan beberapa Gubernur selaku Pemegang Saham Pengendali dari BPD yang ditanggapi positif sebagai sebuah kesamaan visi untuk memajukan ekonomi bangsa.
Bank BJB belum lama ini telah bersepakat melakukan KUB dengan Bank Bengkulu melalui penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) penyertaan modal dalam rangka pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB), yang merupakan tindak lanjut dari keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Bengkulu tanggal 27 Juli 2022 yang telah menyetujui rencana Bank Bengkulu untuk dapat menjadi anggota KUB Bank BJB, dimana Bank BJB akan melakukan setoran modal secara bertahap maksimal Rp 250 miliar.
Saat ini, Bank BJB telah melakukan penempatan dana kepada Bank Bengkulu sebesar Rp 100 miliar, yang saat ini dalam proses persetujuan pengefektifan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selanjutnya, akan dilakukan proses sebagaimana dipersyaratkan dalam rangka pembentukan KUB Bank BJB dengan Bank Bengkulu, bersamaan dengan pelaksanaan setoran modal tahap selanjutnya yang direncanakan akan dilakukan di tahun 2023.
"Inti dari skema KUB, kebutuhan likuditas dan permodalan dari anggota KUB untuk kebutuhan pertumbuhan bisnisnya akan disupport oleh Bank BJB selaku induk usaha. Untuk sinergi bisnis pun segera kami realisasikan, yang diawali kerjasama BI Fast dimana Bank Bengkulu menjadi peserta tidak langsung dibawah Bank BJB. Setelah itu akan diakselerasi berbagai sinergi bisnis lainnya, terutama layanan e-tax, digitalisasi dan pembiayaan sindikasi," ucap Yuddy, dalam acara Media Gathering, di Bogor, Jumat (12/8). Turut hadir Komisaris Utama Independen Bank BJB Farid Rahman beserta jajaran serta jajaran Direksi Bank BJB.
Disampaikan Yuddy, Bank BJB sangat terbuka untuk kolaborasi, tidak terbatas pada Bank Bengkulu saja. Karena itu, tidak menutup kemungkinan Bank BJB akan bersinergi dengan BPD yang lainnya juga dalam waktu dekat. Yang pasti, sinergi yang dilakukan haruslah memberikan manfaat yang positif bagi kedua belah pihak, dalam kerangka pengembangan bisnis bersama-sama.
"Kolaborasi adalah hal paling penting yang harus dilakukan BPD dalam melakukan inovasi dan transformasi agar bisa bersaing di industri perbankan. Bank BJB yang telah sarat pengalaman dalam melakukan berbagai langkah strategis serta menjadi pionir berbagai aksi korporasi BPD, dapat berbagi pengalaman tersebut kepada sesama BPD untuk tumbuh kembang dan besar bersama," tegas Yuddy.
Pelaksanaan KUB dengan Bank Bengkulu serta sesama BPD lainnya di Indonesia merupakan upaya bersama memajukan ekonomi bangsa. Selain itu, merupakan upaya pengembangan bisnis Bank BJB yang tidak hanya beroperasi di lingkup regional Jabar dan Banten, tetapi juga lingkup nasional, melengkapi jaringan kantor cabang Bank BJB yang telah berada di 14 provinsi di Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UI-Bank BJB kerja sama riset dan program sustainable finance
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"UI sangat mendukung kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Bank BJB dalam rangka membangun stabillitas sistem keuangan dan ekosistem pembayaran digital di Indonesia," kata Rektor UI Ari Kuncoro di kampus UI Depok, Kamis.
Ari Kuncoro mengatakan, kolaborasi ini merupakan wujud implementasi pelaksanaan Tri Dharma yang menjadi tugas pokok bagi sivitas akademika dalam mendukung visi, misi, dan tugas fungsi serta kewenangan Bank BJB di Indonesia.
Selain itu, digitalisasi perbankan serta program Sustainable Finance menjadi suatu keniscayaan, sehingga urgensi untuk melakukan berbagai riset dan menyusun kebijakan untuk mendukung dua hal ini dapat menjadi prioritas untuk dikerjasamakan antara UI dengan Bank BJB dalam waktu dekat ini sebagai output dari kegiatan kolaborasi yang cepat hasil dan terukur (Quick Win).
Ia mengatakan, kemitraan strategis ini juga diharapkan dapat mengakselerasi upaya kolaborasi triple helix ABG (akademisi, bisnis, dan government), sehingga berbagai riset dan penelitian ke depan bisa menjadi policy brief dan studi-studi kasus (used cases) yang berbobot serta dapat membantu Bank BJB dalam mewujudkan visi dan misinya sebagai platform utama penyedia jasa keuangan digital.
Dalam kesepakatan bersama antara UI dan Bank BJB itu meliputi enam cakupan, yaitu Penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat; Penyelenggaraan Kolaborasi Riset dan Pengembangan Sumber Daya; Penyelenggaraan Kegiatan Ilmiah, Kajian Ilmiah, Seminar, dan Lokakarya; Pelatihan, Peningkatan dan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia; Implementasi Kegiatan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka; dan kegiatan lainnya yang disepakati bersama.
Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan suatu kebanggaan dan kegembiraan bagi bank BJB dan sejalan dengan salah satu misi bank BJB, yakni memberikan kontribusi serta berpartisipasi sebagai penggerak dan pendorong roda perekonomian daerah.
Menurut dia, penandatanganan nota kesepahaman tentunya juga menandai sinergi yang lebih luas antara bank BJB dan UI, di mana sebelumnya bank BJB juga turut berpartisipasi pada beberapa kegiatan-kegiatan Universitas Indonesia, diantaranya kegiatan UI Open Days dan webinar digitalisasi ekosistem sektor Usaha Mikro Kecil Menengah dan pariwisata daerah pasca pandemi.
"Tentunya, kami sangat-sangat berkomitmen untuk senantiasa mendukung penuh setiap kegiatan di lingkungan Universitas Indonesia ke depannya," ujar Yuddy.
Sebelumnya Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menyampaikan, sejak 2021 Bank BJB melakukan komunikasi dengan sejumlah BPD (Bank Pembangunan Daerah) untuk melakukan kolaborasi dan sinergi bisnis dalam kerangka KUB (Kelompok Usaha Bank). Berbagai pertemuan juga telah dilakukan dengan beberapa Gubernur selaku Pemegang Saham Pengendali dari BPD yang ditanggapi positif sebagai sebuah kesamaan visi untuk memajukan ekonomi bangsa.
Bank BJB belum lama ini telah bersepakat melakukan KUB dengan Bank Bengkulu melalui penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) penyertaan modal dalam rangka pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB), yang merupakan tindak lanjut dari keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Bengkulu tanggal 27 Juli 2022 yang telah menyetujui rencana Bank Bengkulu untuk dapat menjadi anggota KUB Bank BJB, dimana Bank BJB akan melakukan setoran modal secara bertahap maksimal Rp 250 miliar.
Saat ini, Bank BJB telah melakukan penempatan dana kepada Bank Bengkulu sebesar Rp 100 miliar, yang saat ini dalam proses persetujuan pengefektifan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selanjutnya, akan dilakukan proses sebagaimana dipersyaratkan dalam rangka pembentukan KUB Bank BJB dengan Bank Bengkulu, bersamaan dengan pelaksanaan setoran modal tahap selanjutnya yang direncanakan akan dilakukan di tahun 2023.
"Inti dari skema KUB, kebutuhan likuditas dan permodalan dari anggota KUB untuk kebutuhan pertumbuhan bisnisnya akan disupport oleh Bank BJB selaku induk usaha. Untuk sinergi bisnis pun segera kami realisasikan, yang diawali kerjasama BI Fast dimana Bank Bengkulu menjadi peserta tidak langsung dibawah Bank BJB. Setelah itu akan diakselerasi berbagai sinergi bisnis lainnya, terutama layanan e-tax, digitalisasi dan pembiayaan sindikasi," ucap Yuddy, dalam acara Media Gathering, di Bogor, Jumat (12/8). Turut hadir Komisaris Utama Independen Bank BJB Farid Rahman beserta jajaran serta jajaran Direksi Bank BJB.
Disampaikan Yuddy, Bank BJB sangat terbuka untuk kolaborasi, tidak terbatas pada Bank Bengkulu saja. Karena itu, tidak menutup kemungkinan Bank BJB akan bersinergi dengan BPD yang lainnya juga dalam waktu dekat. Yang pasti, sinergi yang dilakukan haruslah memberikan manfaat yang positif bagi kedua belah pihak, dalam kerangka pengembangan bisnis bersama-sama.
"Kolaborasi adalah hal paling penting yang harus dilakukan BPD dalam melakukan inovasi dan transformasi agar bisa bersaing di industri perbankan. Bank BJB yang telah sarat pengalaman dalam melakukan berbagai langkah strategis serta menjadi pionir berbagai aksi korporasi BPD, dapat berbagi pengalaman tersebut kepada sesama BPD untuk tumbuh kembang dan besar bersama," tegas Yuddy.
Pelaksanaan KUB dengan Bank Bengkulu serta sesama BPD lainnya di Indonesia merupakan upaya bersama memajukan ekonomi bangsa. Selain itu, merupakan upaya pengembangan bisnis Bank BJB yang tidak hanya beroperasi di lingkup regional Jabar dan Banten, tetapi juga lingkup nasional, melengkapi jaringan kantor cabang Bank BJB yang telah berada di 14 provinsi di Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UI-Bank BJB kerja sama riset dan program sustainable finance
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022