Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca hujan berpotensi mengguyur sejumlah kota besar di Indonesia bertepatan dengan agenda perayaan HUT Ke-77 RI, Rabu.

Dilansir dari laman www.bmkg.go.id, di Jakarta, prakiraan cuaca Pulau Sumatra secara umum terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang yang diperkirakan terjadi di wilayah Medan dan Palembang, kemudian hujan dengan intensitas ringan di Jambi, Bengkulu, Tanjungpinang, dan Bandarlampung. Banda Aceh dan Padang diperkirakan cerah, Pekanbaru berkabut dan Pangkalpinang berawan.

Beralih ke Pulau Jawa, secara umum kondisi cuaca diperkirakan berawan. Terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan yang diperkirakan terjadi di wilayah Yogyakarta. Sedangkan Surabaya diprakirakan cerah berawan.

Masyarakat di Pulau Kalimantan diimbau untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang yang diperkirakan terjadi di wilayah Tanjung Selor dan hujan dengan intensitas ringan di wilayah Pontianak dan Samarinda. Sedangkan untuk wilayah Palangkaraya dan Banjarmasin diprakirakan berawan

Kondisi cuaca di Wilayah Bali dan Nusa Tenggara umumnya berawan. Di antaranya Denpasar dan Mataram.
Kota besar di Pulau Sulawesi berpotensi hujan dengan intensitas ringan diperkirakan terjadi di Manado, Gorontalo, dan Mamuju. Sedangkan wilayah Palu, Makassar dan Kendari diperkirakan berawan.

Wilayah timur Indonesia secara umum diperkirakan terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan.

BMKG mendeteksi sirkulasi siklonik terpantau di Maluku Utara bagian utara yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan Kecepatan angin atau konvergensi yang memanjang di Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan papua.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Aceh hingga Selat Malaka di Riau dari Bangka Belitung hingga Kepulauan Riau, dari Bengkulu hingga Sumatera Barat, dari Jawa Barat hingga Banten, di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan di Sulawesi bagian tengah.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi.

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut potensi bencana hidrometeorologi meningkat pada bulan Juli hingga September 2022.
"Potensi bencana juga semakin meningkat pada periode Juli, Agustus dan mungkin awal September nanti kita akan ada pergeseran, di mana pada waktu yang bersamaan kita akan mengalami baik itu hidrometeorologi basah, banjir banjir bandang tanah longsor, sekaligus juga hidrometeorologi kering, kebakaran hutan dan kekeringan," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam disaster briefing daring diikuti di Jakarta, Senin.

Potensi tersebut, kata Abdul, sudah mulai terlihat dari dari data BNPB pada 18-24 Juli 2022. Dia menjelaskan jika di minggu sebelumnya frekuensi banjir masih lebih besar daripada kebakaran hutan kekeringan, justru di minggu ini mulai bergeser dengan frekuensi kejadian kebakaran hutan lebih sering daripada banjir.

Masyarakat diminta tetap siaga dan waspada di daerah-daerah yang rawan kebakaran hutan, juga pada daerah-daerah yang rawan banjir.

BNPB secara frekuentatif atau secara berkala mengirimkan pesan-pesan kesiapsiagaan peringatan dini dan upaya-upaya mitigasi yang harus dilakukan kepada pemerintah daerah.

Namun Abdul mengatakan hal yang paling penting sebenarnya adalah kesiapsiagaan masyarakat. Misalnya pada masyarakat yang berada di sepanjang aliran sungai, atau masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah yang dekat dengan tebing dengan kecuraman yang tinggi.
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG prakirakan hujan mengguyur kota besar di hari kemerdekaan

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022