Dengan sikap tegap sempura, sebanyak 36 Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Jawa Barat resmi dikukuhkan oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Minggu (14/8/).
Mereka adalah para generasi muda yang diberikan tugas untuk mengibarkan bendera pada Upacara Kemerdekaan RI Ke-77 Tingkat Provinsi Jabar di Lapang Gasibu, Kota Bandung, Rabu (17/8).
Sepasang remaja putra dan putri tampak menjadi pemimpin Capaska Jabar berada di deretan paling depan di gerbang aula membuka formasi dari teman-temannya sesama capaska yang telah menempati setiap sisi aula.
Sosok yang menjadi ketua capaska atau yang disebut Lurah itu yaitu Bhakti Rama Prawira asal SMA Presiden Batch XVIII Kabupaten Bekasi dan Nazla Nazury Zahra, siswi Kelas XI SMAN I Kota Cimahi.
"Alhamdulillah", itulah kata yang diucapkan oleh Bhakti Rama Prawira, saat dirinya dinyatakan terpilih menjadi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Jawa Barat (Jabar).
Bhakti mengemukakan, menjadi Capaska Jabar adalah titian dalam menggapai cita-citanya untuk bisa berkiprah di dunia militer maupun kepolisian.
Anak kedua dari lima bersaudara tersebut mengaku, baris-berbaris menjadi minat dan gairahnya sejak kecil.
Anak kedua dari lima bersaudara tersebut mengaku, baris-berbaris menjadi minat dan gairahnya sejak kecil.
Semenjak duduk di bangku SD, dia sudah terjun menjadi polisi cilik dan mengikuti sejumlah lomba keterampilan baris-berbaris (LKBB), ditambah pengaruh tayangan youtube mengenai Paskibraka semakin menguatkan dirinya untuk tetap konsisten di jalur kemiliteran.
"Dan sekarang lolos jadi Paskibraka tentunya saya sangat senang karena saya itu orangnya keukeuh (pendirian kuat). Saya itu orangnya 'keukeuh'. Saya mengincar agar bisa masuk Paskibraka ini sejak awal-awal COVID-19 pada 2020-2021, saat itu orang mungkin minat menjadi Paskibraka sedikit tapi saya saat itu terus berlatih maksimal dan Alhamdulillah terpilih," tuturnya.
Bhakti menuturkan lewat Paskibraka, yang paling penting dia belajar kebersamaan, susah-senang bersama dan menjunjung tinggi solidaritas.
Ia yang didapuk sebagai Lurah untuk Capaska putra menerapkan hal itu dalam kepemimpinannya.
Ia yang didapuk sebagai Lurah untuk Capaska putra menerapkan hal itu dalam kepemimpinannya.
Sebagai pemimpin Desa Bahagia (pusat pelatihan), dirinya dituntut untuk memahami berbagai karakteristik dan bagaimana mengelolanya agar dapat menjaga kondisi, kekompakan dan memberikan yang terbaik untuk Jabar.
Dia menambahkan, memasuki hari-hari terakhir pemusatan, dia dan Capaska lainnya menjaga kondisi kesehatan dan mental dengan pola makan dan tidur yang teratur serta mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.
Sementara itu, Lurah putri, Nazla mengaku menjadi Capaska Jabar merupakan hal di luar ekspektasi dirinya, meski dia sangat ingin mengenakan baju putih Paskibraka yang mengibarkan bendera disaksikan jutaan mata penonton televisi.
Akan tetapi keinginan itu sempat berlalu karena gadis dengan tinggi 175 cm itu lebih menekuni olahraga voli.
Nazla mengetahui soal Paskibraka dan baris-berbaris awal tahun 2022 karena akan ada seleksi.
Mengetahui informasi itu, Nazla terus berlatih dan berdoa hingga akhirnya ada pengumuman bahwa dirinya terpilih jadi Capaska.
"Nazla Nazury Zahra kamu lolos jadi Capaska Jabar mewakili Cimahi. Saya kaget sekaligus seneng banget sambil nangis ke orang tua," kata remaja 16 tahun itu.
Menurut dia, kuncinya adalah keinginan yang kuat karena dia bercita-cita menjadi Akpol, Akmil maupun Taruni.
Mengikuti petuah sang ayah yang juga TNI, melalui Paskibraka, kegiatan yang dicita-citakan dia ada di sana.
Kejutan lainnya, kata Nazla, selain diterima menjadi Capaska Jabar, dia pun semakin kaget karena dipilih menjadi Lurah.
Dia belajar untuk bisa menyatukan teman-temannya yang berasal dari berbagai daerah dan dari yang mula tak saling tegur sapa menjadi teman yang selalu mendukung dan mengingatkan selama di karantina.
Dia belajar untuk bisa menyatukan teman-temannya yang berasal dari berbagai daerah dan dari yang mula tak saling tegur sapa menjadi teman yang selalu mendukung dan mengingatkan selama di karantina.
Sulung dua bersaudara itu pun mengaku banyak pelajaran yang dia dapatkan dari Paskibraka.
Ia lebih menghargai waktu, lebih disiplin dengan bangun tepat waktu dan shalat pun tepat waktu, bahkan yang lebih nikmat selama di karantina, mereka senantiasa menunaikan salat berjamaah.
Ia lebih menghargai waktu, lebih disiplin dengan bangun tepat waktu dan shalat pun tepat waktu, bahkan yang lebih nikmat selama di karantina, mereka senantiasa menunaikan salat berjamaah.
"Dan shalat itu bikin tenang dan saya sesekali terdiam sambil mengucap syukur Alhamdulillah bisa sampai sini, masih enggak nyangka soalnya," kata dia.
Selebihnya, Nazla berharap pada pengibaran dan penurunan bendera nanti, berjalan lancar.
Menurut dia, menjadi Capaska Jabar merupakan sebagian kecil bukti kecintaan dia terhadap Indonesia. Selepas tugasnya, Nazla pun berharap menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Dilatih Rindam III/Siliwangi
Tinggal dalam hitungan hari, upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 segera digelar.
Pemerintah Provinsi Jabar pun melakukan sejumlah persiapan, termasuk membina Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) untuk mengibarkan bendera pada upacara Kemerdekaan RI Tingkat Provinsi Jabar di Lapang Gasibu, Kota Bandung, Rabu (17/8).
Sebanyak 36 Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) perwakilan dari 27 kota dan kabupaten di Jabar, yang terdiri dari 18 putra dan 18 putri, telah melangsungkan Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka sejak 4 Agustus 2022 lalu di Hotel Serella Kota Bandung dan Lapang Gasibu.
Di bawah pimpinan Pelatih Kepala Letda Inf Deden Jimi F.L dari Rindam III/Siliwangi serta Dinas Pemuda dan Olahraga Jabar, sebanyak 36 remaja yang duduk di bangku kelas XI SMA itu diberikan pemantapan baris-berbaris, kedisiplinan, materi wawasan kebangsaan dan lainnya selama dua pekan hingga akhirnya puncak pengibaran dan penurunan bendera pusaka usai ditunaikan.
Deden mengatakan, pembinaan capaska tahun ini tetap mengedepankan protokol kesehatan mengingat saat ini pandemi belum melandai.
Pihaknya harus mempersiapkan Paskibraka Jabar agar sukses dalam mengibarkan dan menurunkan bendera pusaka pada Hari Kemerdekaan RI Tingkat Jabar.
"Yang ditekankan kami pada teman-teman di sini terutama faktor keamanan, kesehatan dan disiplin yang penting karena mereka akan tampil dilihat banyak orang, makanya mereka harus disiplin dan latihan maksimal," katanya.
Deden mengatakan dirinya selalu menegaskan untuk menumbuhkan semangat dan konsentrasi mereka dengan memberikan motivasi bahwa mereka, kepada 36 orang Capaska Jabar ini, merupakan orang-orang terpilih di Jabar.
Dengan demikian, mereka harus memanfaatkan kesempatan tersebut.
"Mudah-mudahan pada saat pelaksanaan nanti sukses, sempurna dan aman sampai selesai," kata dia.
"Mudah-mudahan pada saat pelaksanaan nanti sukses, sempurna dan aman sampai selesai," kata dia.
Ketua Pelaksana Kegiatan Riza Rahman mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang bertujuan untuk mempersiapkan capaska dalam pengibaran bendera pusaka pada 17 Agustus nanti.
Ke-36 putra/putri capaska terpilih dari Kota/Kabupaten Jawa Barat yang bertugas menaikkan dan menurunkan bendera pusaka di Lapangan Gasibu nanti merupakan perwakilan dari 27 kota dan kabupaten.
Tiap kota dan kabupaten mengirimkan satu hingga dua delegasi mereka ke tingkat Jabar.
"Sebenarnya ada 38 orang yang lolos hingga tingkat Jabar, namun ada dua orang yang masuk pada Paskibraka tingkat nasional, yaitu yang putrinya dari Cianjur dan putranya dari Kabupaten Bekasi," katanya.
Riza pun menuturkan, pihaknya mengapresiasi pelaksanaan pemusatan latihan berjalan lancar dan para capaska dengan mudah dapat beradaptasi dengan pemusatan pelatihan dan mengikuti instruksi pelatih dengan baik.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Perjuangan Bhakti-Nazla menjadi Lurah Calon Paskibraka Jawa Barat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022