Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat, ditopang melandainya inflasi di Amerika Serikat (AS).

IHSG ditutup menguat 74,15 poin atau 1,05 persen ke posisi 7.160,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 10,53 poin atau 1,04 persen ke posisi 1.018,33.

"Menguatnya mayoritas indeks saham bursa Asia seiring dengan data inflasi AS yang melandai, menghasilkan ekspektasi bahwa The Fed dapat mengurangi laju kenaikan suku bunga acuan. Hal ini menjadi salah satu pendorong penguatan IHSG hari ini," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas M Julian Fadli dalam ulasannya di Jakarta, Kamis.

Selain itu, lanjut Julian, menguatnya harga komoditas nikel, batu bara, CPO, minyak mentah, dan timah, juga menjadi katalis positif bagi indeks.

Dibuka menguat, IHSG menghabiskan waktu di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di teritori positif hingga penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor meningkat dengan sektor teknologi naik paling tinggi 2,76 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor properti & real estat masing-masing naik 1,96 persen dan 1,86 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor barang konsumen non primer turun 0,13 persen.

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah. Saham-saham yang mendominasi penguatan yaitu BMRI, ASII, EMTK, BRPT, ARTO. Sedangkan saham-saham yang mendominasi pelemahan yakni BBRI, TLKM, ANTM, INCO, BFIN.

 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022