ANTARAJAWABARAT.com,20/9- Pejualan air mineral dalam kemasan galon isi 19 liter, meningkat tajam hingga 100 persen sejak satu bulan terakhir dan harga air dalam kemasan galon tersebut naik hingga Rp15 ribu pergalon.
Meningkatnya penjualan air mineral galon tersebut dibenarkan sejumlah agen dan pengecer di wilayah Cianjur. Bahkan peningkatan tersebut, menyebabkan sejumlah agen kesulitan mendapatkan stok sejak tiga hari terakhir.
"Keterlambatan pasokan dari pabrik, membuat kami kesulitan mendapatkan stok karena tingginya pemakaian. Hari ini, stok yang turun langsung habis terpesan untuk pengecer di beberapa wilayah di Cianjur utara," kata Salim agen air mineral di Jalan Siliwangi, Cianjur, Kamis.
Dia menuturkan, sejak masuknya musim kemarau, tingkat pemakaian dan pemesanan air dalam galon itu mengalami peningkatan hingga 100 persen. Sehingga pihaknya terpaksa menambah pesanan ke pihak pabrik.
"Biasanya dalam satu minggu, kami hanya memesan 500-600 galon. Namun sejak satu pekan terakhir, kami terpaksa menambah pesanan hingga 1100 galon. Bahkan beberapa hari lalu, kami sempat mengalami kekosongan stok," tambahnya.
Sementara tingginya angka pemakaian air dalam galon tersebut, membuat sejumlah pengecer mengaku terpaksa menaikan harga dengan alasan agen menaikan harga eceran.
"Biasanya untuk salah satu merk, kami menjual Rp11-12 ribu pergalon. Namun saat ini, kami terpaksa menaikan harga menjadi Rp13 ribu pergalon karena harga di tingkat agen naik. Bahkan untuk wilayah selatan kami terpaksa menjual Rp15 ribu pergalon," kata Jajun (48) salah seorang pengecer.
Dia menuturkan, kenaikan harga tersebut, selain tingginya angka pemakaian karena sulitnya mendapatkan air bersih selama musim kemarau, disebabkan sulitnya mendapat pasokan.
Mahalnya harga beli air dalam galon tersebut, dimaklumi sejumlah masyarakat yang sehari-hari mengunakan air tersebut, untuk keperluan minum dan memasak. Meskipun naik, ungkap mereka, kebutuhan akan air mengalahkan kenaikan harga.
"Mengandalkan air bersih dari PDAM, mengalirnya bisa dihitung berapa jam sehari, kalau air sumur yang kami miliki, sudah kering sejak dua bulan terakhir. Untuk kebutuhan sehari-hari, kami terpaksa membeli air mineral dalam galon," kata Tata (30) ibu rumah tangga di Kelurahan Muka, Cianjur.***2***
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
Meningkatnya penjualan air mineral galon tersebut dibenarkan sejumlah agen dan pengecer di wilayah Cianjur. Bahkan peningkatan tersebut, menyebabkan sejumlah agen kesulitan mendapatkan stok sejak tiga hari terakhir.
"Keterlambatan pasokan dari pabrik, membuat kami kesulitan mendapatkan stok karena tingginya pemakaian. Hari ini, stok yang turun langsung habis terpesan untuk pengecer di beberapa wilayah di Cianjur utara," kata Salim agen air mineral di Jalan Siliwangi, Cianjur, Kamis.
Dia menuturkan, sejak masuknya musim kemarau, tingkat pemakaian dan pemesanan air dalam galon itu mengalami peningkatan hingga 100 persen. Sehingga pihaknya terpaksa menambah pesanan ke pihak pabrik.
"Biasanya dalam satu minggu, kami hanya memesan 500-600 galon. Namun sejak satu pekan terakhir, kami terpaksa menambah pesanan hingga 1100 galon. Bahkan beberapa hari lalu, kami sempat mengalami kekosongan stok," tambahnya.
Sementara tingginya angka pemakaian air dalam galon tersebut, membuat sejumlah pengecer mengaku terpaksa menaikan harga dengan alasan agen menaikan harga eceran.
"Biasanya untuk salah satu merk, kami menjual Rp11-12 ribu pergalon. Namun saat ini, kami terpaksa menaikan harga menjadi Rp13 ribu pergalon karena harga di tingkat agen naik. Bahkan untuk wilayah selatan kami terpaksa menjual Rp15 ribu pergalon," kata Jajun (48) salah seorang pengecer.
Dia menuturkan, kenaikan harga tersebut, selain tingginya angka pemakaian karena sulitnya mendapatkan air bersih selama musim kemarau, disebabkan sulitnya mendapat pasokan.
Mahalnya harga beli air dalam galon tersebut, dimaklumi sejumlah masyarakat yang sehari-hari mengunakan air tersebut, untuk keperluan minum dan memasak. Meskipun naik, ungkap mereka, kebutuhan akan air mengalahkan kenaikan harga.
"Mengandalkan air bersih dari PDAM, mengalirnya bisa dihitung berapa jam sehari, kalau air sumur yang kami miliki, sudah kering sejak dua bulan terakhir. Untuk kebutuhan sehari-hari, kami terpaksa membeli air mineral dalam galon," kata Tata (30) ibu rumah tangga di Kelurahan Muka, Cianjur.***2***
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012