Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menargetkan 54.281 orang bayi dan bayi lima tahun (balita) mendapatkan imunisasi campak-rubella selama pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pada Agustus 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno usai meninjau pelaksanaan BIAN kepada 76 bayi di Posyandu Wijaya Kusuma Kelurahan Kedung Jaya Puskesmas Kedung Badak
Kecamatan Tanah Sareal, Kamis mengatakan dalam mendukung pelaksanaan imuninasi telah dilakukan sosialisasi program ini ke tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan serta lintas sektor.

"Kami telah melakukan pendataan sasaran, melakukan sosialisasi dan pelatihan Aplikasi Sehat Indonesia-Ku (ASIK), sosialisasi dan publikasi di Kota Bogor," katanya.

Retno menyebutkan sasaran imunisasi campak-rubella sebanyak 54.281 bayi dan balita serta sasaran imunisasi kejar bagi anak yang terlewat imunisasi sesuai tahapannya, terdapat 27.227 bayi dan balita.

Agar mencapai target sasaran, kata dia, selain sosialisasi, koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat juga telah dalam persiapan pelaksanaan dan pemenuhan logistik bahan habis pakai (BHP) seperti vaksin.

Retno menjelaskan Bulan Imunisasi Anak Nasional adalah pelaksanaan program imunisasi yang diperuntukkan bagi sasaran anak di Indonesia baik bayi dan balita sampai usia 59 bulan.
Rangkaian kegiatan meliputi pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela dan imunisasi kejar untuk melengkapi status imunisasi balita. Target sasaran kampanye Campak-Rubela adalah bayi dan balita usia 9-59 bulan tanpa melihat status imunisasi Campak-Rubela sebelumnya.

Sementara, target sasaran imunisasi kejar adalah bayi dan balita usia 12-59 bulan untuk melengkapi status imunisasi yang terlewat atau belum lengkap.

Pemerintah Kota Bogor akan mengevaluasi capaian target sasaran imuninasi campak-rubella pada akhir Agustus 2022. Bagi bayi dan balita yang belum juga mendapatkan imunisasi akan didatangi petugas ke rumahnya atau lingkungannya.

"Bagi sasaran BIAN yang belum imunisasi, akan ada sweeping di bulan September 2022," ujarnya.

Sebelumnya Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pemprov Jawa Barat (Jabar) Dewi Sartika menargetkan 3,4 juta balita mendapatkan imunisasi campak rubella selama pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 pada Agustus 2022.
 
"Untuk Imunisasi Kejar menargetkan 4,09 juta balita dan imunisasi dasar ada enam daerah jadi prioritas, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Bogor, dan Kota Bandung. Sementara untuk Imunisasi Kejar ada 17 kota/kabupaten yang menjadi prioritas tinggi dan 10 masuk prioritas medium," kata Dewi Sartika di Kota Bandung, Senin.
 
Pemprov Jabar mengajak orang tua yang memiliki balita untuk berpartisipasi dan memanfaatkan momentum Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 selama Agustus 2022.
 
Pemerintah menyediakan vaksin campak rubella untuk anak usia 9-59 bulan dan 12-59 bulan untuk mendapatkan Imunisasi Kejar (OPV/polio tetes) , IPV (polio injeksi), Pentabio (DPT-HB-Hib).
Imunisasi Dasar dan Imunisasi Kejar tersebut dapat diperoleh di rumah sakit, Puskesmas, sekolah, pesantren, PAUD, dan kelompok bermain di 27 kota/kabupaten di Jabar. "Kami harap capaiannya bisa seperti tahun 2017, ketika capaian imunisasi saat itu mencapai 95 persen," ujar Dewi.

Dewi mengatakan sejumlah upaya dilakukan oleh Pemprov Jabar mulai dari sosialisasi yang telah dilaksanakan sejak tiga bulan lalu menggunakan segala platform. Namun, kesuksesan BIAN tidak bisa dicapai oleh pemerintah sendirian.
 
Dengan skema pentahelix atau melibatkan akademisi, pengusaha, komunitas, dan media didorong untuk menyukseskan BIAN 2022 di Jabar. "Kami kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait, mulai dari persiapan untuk imunisasi. Kemudian, dengan swasta, komunitas kabupaten/kota, PKK, karang taruna, dan Pramuka," katanya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022