PT Telkom Indonesia Tbk menggelar festival musik, seni, kuliner, dan pameran teknologi bernama DIGItal isLAND atau Digiland 2022 yang dibalut dengan unsur digital dalam presentasinya di Istora Senayan Jakarta pada 31 Juli 2022.
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah dalam konferensi pers penyelenggaraan Digiland di Senayan Jakarta, Jumat, menjelaskan penyelenggaraan Digiland yang merupakan rangkaian perayaan ultah ke-57 Telkom diadakan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat sekaligus memperkenalkan wajah baru perusahaan yang bertransformasi dari bidang telekomunikasi yang kini merambah ke sektor digital.
"Sejak awal 2020 kami canangkan transformasi Telkom yang tadinya lebih banyak di telko, kami expand ke digital telekomunikasi. Acara ini salah satu bentuk kami mewujudkan dan menyampaikan pesan itu ke masyarakat," kata Ririek.
Dirut Telkom menyampaikan bahwa penyelenggaraan Digiland menekankan aspek teknologi digital yang menghadirkan pameran produk-produk digital startup, migrasi UMKM ke lokapasar daring, eksibisi games buatan pengembang lokal, hingga pengenalan pemanfaatan metaverse untuk penjualan produk.
Senior VP Corporate Communication & Investor Relations Telkom Indonesia Ahmad Reza menjelaskan acara Digiland terbagi menjadi empat lokasi acara atau disebut Land yang menampilkan eksibisi berbeda.
Empat eksibisi tersebut yaitu Music Land yang menampilkan band dan penyanyi papan atas, Creation Land menampilkan hasil karya seni, Connectivity Land yang berisi pameran produk startup Telkom, dan Pasar Rakyat yang menghadirkan UMKM yang sudah go digital.
Pada acara ini, Telkom juga memperkenalkan Metanesia yaitu platform belanja daring berbasis metaverse yang bisa menampilkan dan mencoba produk yang dijual melalui pengalaman secara digital menggunakan teknologi VR atau virtual reality.
Selain itu, Telkom juga menyajikan eksibisi game buatan pengembang dalam negeri untuk memperkenalkan potensi game di Tanah Air dan mendukung e-sports.
MetaNesia
Sebelumnya Telkom Indonesia (Persero) melalui Leap, wajah baru layanan Telkom Digital, mengembangkan metaverse dengan sentuhan lokal bernama metaNesia yang merupakan akronim dari Metaverse Indonesia.
Tak hanya sekadar menyuguhkan interaksi dengan visual biasa, tetapi metaNesia dijanjikan mampu menawarkan pengalaman yang berbeda di dalam dunianya.
“Sebelumnya, orang punya persepsi kalau metaverse harus pakai VR (virtual reality), padahal metaverse more than that. Artinya interaksinya memang bisa menggunakan VR, tetapi kita juga mengenal AR (augmented reality). Bahkan ada juga interaksinya yang lebih sederhana, seperti menggunakan handphone atau PC layaknya bermain gim. Tapi di situ ada bentuk interaksi-interaksi baru yang dimungkinkan dari metaverse ini,” ujar Deputy Executive Vice President Digital Technology & Platform Business Telkom Indonesia Ery Punta Hendraswara dalam siaran pers resminya, Jumat.
Ery menyebutkan banyak peluang-peluang baru yang dapat tercipta dari kehadiran metaverse besutan Telkom, misalnya bagi korporasi ekosistem baru itu dapat memberikan pengalaman baru bagi perusahaan serta konsumen dan target pasar yang akan dicapai.
Dalam beberapa tahun terakhir jangkauan untuk memberikan pelayanan bagi pelanggan dikenal dengan dua langkah yaitu secara daring dan luring, namun metaverse bisa menjadi jembatan untuk keduanya bisa digabungkan.
MetaNesia bisa memberi sentuhan dan komponen tambahan bagi Telkom untuk melayani konsumen setia ataupun menjaring konsumen baru yang mungkin belum terjangkau.
“Pandemi membuat banyak perubahan. Jadi untuk brand, metaverse tidak hanya sekadar channel baru, tetapi ini suatu new experience dan membuka peluang baru juga untuk mereka memberikan sesuatu yang baru. Misalnya produk baru, di mana produknya bisa saja full digital di metaverse, tetapi di dunia nyata juga kita dapatkan,” tambah Ery.
Sebagai lokomotif digital di Indonesia, Telkom masuk ke teknologi teranyar ini untuk menciptakan dunia metaverse yang saling terhubung dan membangun ekosisitem metaverse di Indonesia.
metaNesia diharapkan bisa menjadi batu loncatan bagi perekonomian virtual di Indonesia yang tidak hanya mewadahi perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga menjadi rumah bagi Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) menjangkau peluang-peluang baru.
Product Manager metaNesia Andrew Tarigan menyebutkan metaNesia akan diluncurkan secara akbar pada 31 Juli 2022 lewat ajang Digiland di Istora Senayan, Jakarta.
Nantinya pengunjung bisa menjajal banyak aktivitas dan pengalaman menarik dalam ajang ini termasuk dengan hiburan masa kini seperti e-sport dan pameran NFT.
"Di lokasi peluncuran metaNesia Telkom menyediakan virtual reality (VR), VR-Driving, dan PC. Dengan perangkat-perangkat tersebut, pengunjung bisa menonton konser Pusakata dan Vidi Aldiano secara virtual, merasakan mal dan berkeliling di dunia metaverse, test drive virtual, berkunjung ke galeri NFT, turnamen e-Sport, dan masih banyak keseruan serta pengalaman menarik lainnya," kata Andrew.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Telkom gelar Digiland festival musik-seni berbalut teknologi digital
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah dalam konferensi pers penyelenggaraan Digiland di Senayan Jakarta, Jumat, menjelaskan penyelenggaraan Digiland yang merupakan rangkaian perayaan ultah ke-57 Telkom diadakan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat sekaligus memperkenalkan wajah baru perusahaan yang bertransformasi dari bidang telekomunikasi yang kini merambah ke sektor digital.
"Sejak awal 2020 kami canangkan transformasi Telkom yang tadinya lebih banyak di telko, kami expand ke digital telekomunikasi. Acara ini salah satu bentuk kami mewujudkan dan menyampaikan pesan itu ke masyarakat," kata Ririek.
Dirut Telkom menyampaikan bahwa penyelenggaraan Digiland menekankan aspek teknologi digital yang menghadirkan pameran produk-produk digital startup, migrasi UMKM ke lokapasar daring, eksibisi games buatan pengembang lokal, hingga pengenalan pemanfaatan metaverse untuk penjualan produk.
Senior VP Corporate Communication & Investor Relations Telkom Indonesia Ahmad Reza menjelaskan acara Digiland terbagi menjadi empat lokasi acara atau disebut Land yang menampilkan eksibisi berbeda.
Empat eksibisi tersebut yaitu Music Land yang menampilkan band dan penyanyi papan atas, Creation Land menampilkan hasil karya seni, Connectivity Land yang berisi pameran produk startup Telkom, dan Pasar Rakyat yang menghadirkan UMKM yang sudah go digital.
Pada acara ini, Telkom juga memperkenalkan Metanesia yaitu platform belanja daring berbasis metaverse yang bisa menampilkan dan mencoba produk yang dijual melalui pengalaman secara digital menggunakan teknologi VR atau virtual reality.
Selain itu, Telkom juga menyajikan eksibisi game buatan pengembang dalam negeri untuk memperkenalkan potensi game di Tanah Air dan mendukung e-sports.
MetaNesia
Sebelumnya Telkom Indonesia (Persero) melalui Leap, wajah baru layanan Telkom Digital, mengembangkan metaverse dengan sentuhan lokal bernama metaNesia yang merupakan akronim dari Metaverse Indonesia.
Tak hanya sekadar menyuguhkan interaksi dengan visual biasa, tetapi metaNesia dijanjikan mampu menawarkan pengalaman yang berbeda di dalam dunianya.
“Sebelumnya, orang punya persepsi kalau metaverse harus pakai VR (virtual reality), padahal metaverse more than that. Artinya interaksinya memang bisa menggunakan VR, tetapi kita juga mengenal AR (augmented reality). Bahkan ada juga interaksinya yang lebih sederhana, seperti menggunakan handphone atau PC layaknya bermain gim. Tapi di situ ada bentuk interaksi-interaksi baru yang dimungkinkan dari metaverse ini,” ujar Deputy Executive Vice President Digital Technology & Platform Business Telkom Indonesia Ery Punta Hendraswara dalam siaran pers resminya, Jumat.
Ery menyebutkan banyak peluang-peluang baru yang dapat tercipta dari kehadiran metaverse besutan Telkom, misalnya bagi korporasi ekosistem baru itu dapat memberikan pengalaman baru bagi perusahaan serta konsumen dan target pasar yang akan dicapai.
Dalam beberapa tahun terakhir jangkauan untuk memberikan pelayanan bagi pelanggan dikenal dengan dua langkah yaitu secara daring dan luring, namun metaverse bisa menjadi jembatan untuk keduanya bisa digabungkan.
MetaNesia bisa memberi sentuhan dan komponen tambahan bagi Telkom untuk melayani konsumen setia ataupun menjaring konsumen baru yang mungkin belum terjangkau.
“Pandemi membuat banyak perubahan. Jadi untuk brand, metaverse tidak hanya sekadar channel baru, tetapi ini suatu new experience dan membuka peluang baru juga untuk mereka memberikan sesuatu yang baru. Misalnya produk baru, di mana produknya bisa saja full digital di metaverse, tetapi di dunia nyata juga kita dapatkan,” tambah Ery.
Sebagai lokomotif digital di Indonesia, Telkom masuk ke teknologi teranyar ini untuk menciptakan dunia metaverse yang saling terhubung dan membangun ekosisitem metaverse di Indonesia.
metaNesia diharapkan bisa menjadi batu loncatan bagi perekonomian virtual di Indonesia yang tidak hanya mewadahi perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga menjadi rumah bagi Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) menjangkau peluang-peluang baru.
Product Manager metaNesia Andrew Tarigan menyebutkan metaNesia akan diluncurkan secara akbar pada 31 Juli 2022 lewat ajang Digiland di Istora Senayan, Jakarta.
Nantinya pengunjung bisa menjajal banyak aktivitas dan pengalaman menarik dalam ajang ini termasuk dengan hiburan masa kini seperti e-sport dan pameran NFT.
"Di lokasi peluncuran metaNesia Telkom menyediakan virtual reality (VR), VR-Driving, dan PC. Dengan perangkat-perangkat tersebut, pengunjung bisa menonton konser Pusakata dan Vidi Aldiano secara virtual, merasakan mal dan berkeliling di dunia metaverse, test drive virtual, berkunjung ke galeri NFT, turnamen e-Sport, dan masih banyak keseruan serta pengalaman menarik lainnya," kata Andrew.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Telkom gelar Digiland festival musik-seni berbalut teknologi digital
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022