Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) mendesak pemerintah daerah untuk melakukan investigasi terhadap adnaya pencemaran lingkungan yang sudah lama terjadi di jalur Sungai Cileungsi.

"Ada yang bau menyengat, ada yang bau amis. Kalau bau amis ini diduga dari limbah daging, itu dari industri-industri yang berhubungan dengan makhluk hidup. Itu harus ada yang lakukan investigasi. Kalau yang bau menyengat biasanya yang pakai bahan kimia," ungkap Ketua KP2C, Puarman di Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Menurut dia, aroma tak sedap dan tumpukan busa di Sungai Cileungsi bukan hanya kali ini terjadi. Hanya saja busa yang diduga berasal dari limbah itu kali ini volumenya lebih besar.

Puarman menduga, tumpukan busa itu bermunculan karena air sungai yang sudah terkontaminasi limbah kimia mengalami turbulensi ketika mengalir dari Curug.

"Buih ini belum tahu pasti jenisnya apa, tapi diduga ini limbah dari laundry atau domestik. Itu perlu pembuktian, tidak mudah memang untuk membuktikannya. Tapi harus ada upaya pemerintah jangan diam-diam aja," kata Puarman.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Ade Yana Mulyana malah mengatakan  pihaknya akan memantau para pembuang limbah di Sungai Cileungsi melalui kamera pengintai atau CCTV.

Ia mengaku sedang menghitung kebutuhan jumlah kebutuhan CCTV bersama Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), kemudian menyesuaikan dengan anggaran yang disiapkan untuk pengadaannya. 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KP2C desak investigasi pencemaran Sungai Cileungsi

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022