Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini prakiraan hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, pada Kamis (21/7).
Dalam informasi yang dikutip dari situs BMKG di Jakarta, Kamis, disampaikan potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang diperingatkan untuk Provinsi Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, BMKG memprakirakan cuaca di seluruh wilayah DKI Jakarta cerah pada Kamis siang. Pada malam hari, seluruh wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah berawan hingga dini hari.
Sebelumnya, BMKG menjelaskan penyebab musim kemarau tahun ini masih terdapat hujan intensitas ringan hingga lebat, karena masih aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan.
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menjelaskan fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan, di antaranya fenomena La Nina yang pada bulan Juli ini diidentifikasi masih cukup aktif dengan kategori lemah.
"Kondisi tersebut berpengaruh terhadap penyediaan uap air secara umum di atmosfer Indonesia," ujar Guswanto.
Selain La Nina, kata Guswanto, fenomena Dipole Mode di wilayah Samudra Hindia saat ini juga menunjukkan indeks yang cukup berpengaruh dalam memicu peningkatan curah hujan, terutama di wilayah Indonesia bagian barat.
"Adanya pola belokan angin dan daerah pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Sumatera bagian selatan dan di Jawa bagian barat juga mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah tersebut, didukung dengan anomali suhu muka laut positif yang dapat meningkatkan potensi uap air di atmosfer," ujar dia.
Sebelumnya Longsor di Kampung Jabongardu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu, menyebabkan tiga orang tertimbun dan empat lainnya berhasil menyelamatkan diri.
Hingga saat ini Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi terhadap satu korban lagi yang tertimbun di RT 3/3, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, setelah dua lainnya berhasil dievakuasi.
"Satu korban tertimbun atas nama Irwan (34), warga Kampung Jabonrawa RT 4/3, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu sudah berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sementara satu orang berhasil diselamatkan dan satu korban lainnya masih dalam proses evakuasi," kata Camat Cidahu Jenal Abidin di Sukabumi, Rabu.
Menurut Jenal, hingga saat ini satu korban lainnya atas nama Abdullah (29) warga Kampung Jabonrawa RT 4/3, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu masih dalam proses evakuasi dan kemungkinan besar korban dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun dari personel Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi yang ikut dalam operasi kemanusiaan tersebut, bencana tanah longsor ini terjadi saat enam orang pekerja yang tengah membangun rumah, tiba-tiba tebing setinggi enam meter dengan panjang enam meter longsor menimpa para pekerja bangunan.
Saat kejadian, tiga pekerja berhasil menyelamatkan diri sementara tiga pekerja lainnya tertimbun. Warga yang melihat kejadian itu berhasil menyelamatkan satu pekerja yang tertimbun. sementara Irwan dan Abdullah tidak berhasil dievakuasi.
Tim SAR gabungan dari unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PMI, TNI, Polri, Tagana dan relawan serta dibantu masyarakat yang menerima laporan langsung meluncur ke lokasi dan tidak lama berhasil mengevakuasi jasad Irwan yang kondisinya sudah meninggal dunia.
Di tempat yang sama, Staf Humas PMI Kabupaten Sukabumi Ariel Solehudin menambahkan hingga saat ini tim SAR gabungan masih berada di lokasi untuk mengevakuasi satu korban lainnya.
"Titik korban yang masih tertimbun sudah ditemukan dan saat ini kami masih berupaya menggali tanah yang menimbunnya. Kemungkinan besar korban atas nama Abdullah kondisinya sudah meninggal dunia," tambah pria yang akrab disapa Iding.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG keluarkan peringatan hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Dalam informasi yang dikutip dari situs BMKG di Jakarta, Kamis, disampaikan potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang diperingatkan untuk Provinsi Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, BMKG memprakirakan cuaca di seluruh wilayah DKI Jakarta cerah pada Kamis siang. Pada malam hari, seluruh wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah berawan hingga dini hari.
Sebelumnya, BMKG menjelaskan penyebab musim kemarau tahun ini masih terdapat hujan intensitas ringan hingga lebat, karena masih aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan.
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menjelaskan fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan, di antaranya fenomena La Nina yang pada bulan Juli ini diidentifikasi masih cukup aktif dengan kategori lemah.
"Kondisi tersebut berpengaruh terhadap penyediaan uap air secara umum di atmosfer Indonesia," ujar Guswanto.
Selain La Nina, kata Guswanto, fenomena Dipole Mode di wilayah Samudra Hindia saat ini juga menunjukkan indeks yang cukup berpengaruh dalam memicu peningkatan curah hujan, terutama di wilayah Indonesia bagian barat.
"Adanya pola belokan angin dan daerah pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Sumatera bagian selatan dan di Jawa bagian barat juga mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah tersebut, didukung dengan anomali suhu muka laut positif yang dapat meningkatkan potensi uap air di atmosfer," ujar dia.
Sebelumnya Longsor di Kampung Jabongardu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu, menyebabkan tiga orang tertimbun dan empat lainnya berhasil menyelamatkan diri.
Hingga saat ini Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi terhadap satu korban lagi yang tertimbun di RT 3/3, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, setelah dua lainnya berhasil dievakuasi.
"Satu korban tertimbun atas nama Irwan (34), warga Kampung Jabonrawa RT 4/3, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu sudah berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sementara satu orang berhasil diselamatkan dan satu korban lainnya masih dalam proses evakuasi," kata Camat Cidahu Jenal Abidin di Sukabumi, Rabu.
Menurut Jenal, hingga saat ini satu korban lainnya atas nama Abdullah (29) warga Kampung Jabonrawa RT 4/3, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu masih dalam proses evakuasi dan kemungkinan besar korban dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun dari personel Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi yang ikut dalam operasi kemanusiaan tersebut, bencana tanah longsor ini terjadi saat enam orang pekerja yang tengah membangun rumah, tiba-tiba tebing setinggi enam meter dengan panjang enam meter longsor menimpa para pekerja bangunan.
Saat kejadian, tiga pekerja berhasil menyelamatkan diri sementara tiga pekerja lainnya tertimbun. Warga yang melihat kejadian itu berhasil menyelamatkan satu pekerja yang tertimbun. sementara Irwan dan Abdullah tidak berhasil dievakuasi.
Tim SAR gabungan dari unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PMI, TNI, Polri, Tagana dan relawan serta dibantu masyarakat yang menerima laporan langsung meluncur ke lokasi dan tidak lama berhasil mengevakuasi jasad Irwan yang kondisinya sudah meninggal dunia.
Di tempat yang sama, Staf Humas PMI Kabupaten Sukabumi Ariel Solehudin menambahkan hingga saat ini tim SAR gabungan masih berada di lokasi untuk mengevakuasi satu korban lainnya.
"Titik korban yang masih tertimbun sudah ditemukan dan saat ini kami masih berupaya menggali tanah yang menimbunnya. Kemungkinan besar korban atas nama Abdullah kondisinya sudah meninggal dunia," tambah pria yang akrab disapa Iding.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG keluarkan peringatan hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022