Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyerahkan bantuan dana siap pakai Rp250 juta untuk menangani dampak bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.
Sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis BNPB di Jakarta, Selasa, bantuan dana siap pakai itu bisa digunakan untuk penanganan dampak bencana di Garut selama masa tanggap darurat dari 16 hingga 29 Juli 2022.
Saat meninjau dampak banjir di Kampung Dayeuh Handap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Suharyanto menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar korban banjir pada masa tanggap darurat bencana.
"Masyarakat yang terdampak jangan (sampai) semakin sengsara," katanya.
Guna mendukung pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana di Garut, BNPB juga memberikan bantuan berupa 325 paket beras 5 kg, 400 paket lauk abon, air mineral gelas 325 dus, mi instan 300 dus, sarden 420 kaleng, serta matras dan selimut masing-masing 100 lembar.
Suharyanto mengatakan, penyaluran bantuan harus diatur dengan baik agar benar-benar sampai ke warga yang membutuhkan bantuan.
Dia juga menyampaikan pentingnya pendataan dalam penanganan dampak bencana, khususnya saat memasuki transisi dari masa tanggap darurat ke masa pemulihan.
"Pendataan harus cepat. Mana rumah yang perlu dibantu untuk diperbaiki, mana infrastruktur yang harus segera diperbaiki," katanya.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyampaikan terima kasih kepada BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat yang telah mendukung upaya penanganan dampak bencana di wilayahnya.
Menurut data BNPB, hingga 18 Juli 2022 bencana banjir dan tanah longsor berdampak pada 6.314 keluarga yang terdiri atas 19.546 orang di Kabupaten Garut dan memaksa 242 keluarga yang meliputi 785 warga yang terdampak banjir mengungsi.
BPBD Kabupaten Garut masih melanjutkan pendataan dampak banjir, termasuk mendata rumah dan fasilitas umum yang rusak akibat banjir.
Sebelumnya bantuan dari instansi pemerintah maupun swasta untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, masih berdatangan.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) baru saja menyerahkan bantuan uang Rp50 juta dan selain itu ada bantuan dana dari lembaga-lembaga lain untuk warga yang terdampak bencana di wilayah Garut.
"Alhamdulillah ini dibantu dari PT KAI dari perusahaan-perusahaan yang lain juga. BUMN juga pada bantu," kata Helmi di Garut, Selasa.
Ia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Garut menampung bantuan sosial dari berbagai instansi dan kemudian menyalurkannya kepada korban bencana.
Warga yang membutuhkan bantuan mendesak, dia melanjutkan, bisa mendatangi posko di daerah terdampak bencana untuk mengakses layanan bantuan.
"Saya sudah perintahkan langsung dari kita untuk standby (siaga) di sana, kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat (agar dibantu)," katanya.
"Masyarakat diharap tenang. Kami semua turun ya. Kalau ada hal-hal yang memang harus disampaikan, silakan, ada RT, RW, ada kelurahan, ada Pak Camat, kemudian langsung BPBD. BPBD pun langsung turun ke lapangan," ia menambahkan.
Anggota DPRD Kabupaten Garut Karnoto menilai upaya pemerintah daerah dalam menangani dampak bencana banjir sudah cukup baik, termasuk dalam penyaluran bantuan kepada korban bencana.
Ia berharap masyarakat dan sukarelawan membantu upaya pemerintah daerah dalam menangani dampak bencana agar bisa cepat tuntas.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB serahkan bantuan Rp250 juta untuk penanganan dampak bencana Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis BNPB di Jakarta, Selasa, bantuan dana siap pakai itu bisa digunakan untuk penanganan dampak bencana di Garut selama masa tanggap darurat dari 16 hingga 29 Juli 2022.
Saat meninjau dampak banjir di Kampung Dayeuh Handap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Suharyanto menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar korban banjir pada masa tanggap darurat bencana.
"Masyarakat yang terdampak jangan (sampai) semakin sengsara," katanya.
Guna mendukung pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana di Garut, BNPB juga memberikan bantuan berupa 325 paket beras 5 kg, 400 paket lauk abon, air mineral gelas 325 dus, mi instan 300 dus, sarden 420 kaleng, serta matras dan selimut masing-masing 100 lembar.
Suharyanto mengatakan, penyaluran bantuan harus diatur dengan baik agar benar-benar sampai ke warga yang membutuhkan bantuan.
Dia juga menyampaikan pentingnya pendataan dalam penanganan dampak bencana, khususnya saat memasuki transisi dari masa tanggap darurat ke masa pemulihan.
"Pendataan harus cepat. Mana rumah yang perlu dibantu untuk diperbaiki, mana infrastruktur yang harus segera diperbaiki," katanya.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyampaikan terima kasih kepada BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat yang telah mendukung upaya penanganan dampak bencana di wilayahnya.
Menurut data BNPB, hingga 18 Juli 2022 bencana banjir dan tanah longsor berdampak pada 6.314 keluarga yang terdiri atas 19.546 orang di Kabupaten Garut dan memaksa 242 keluarga yang meliputi 785 warga yang terdampak banjir mengungsi.
BPBD Kabupaten Garut masih melanjutkan pendataan dampak banjir, termasuk mendata rumah dan fasilitas umum yang rusak akibat banjir.
Sebelumnya bantuan dari instansi pemerintah maupun swasta untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, masih berdatangan.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) baru saja menyerahkan bantuan uang Rp50 juta dan selain itu ada bantuan dana dari lembaga-lembaga lain untuk warga yang terdampak bencana di wilayah Garut.
"Alhamdulillah ini dibantu dari PT KAI dari perusahaan-perusahaan yang lain juga. BUMN juga pada bantu," kata Helmi di Garut, Selasa.
Ia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Garut menampung bantuan sosial dari berbagai instansi dan kemudian menyalurkannya kepada korban bencana.
Warga yang membutuhkan bantuan mendesak, dia melanjutkan, bisa mendatangi posko di daerah terdampak bencana untuk mengakses layanan bantuan.
"Saya sudah perintahkan langsung dari kita untuk standby (siaga) di sana, kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat (agar dibantu)," katanya.
"Masyarakat diharap tenang. Kami semua turun ya. Kalau ada hal-hal yang memang harus disampaikan, silakan, ada RT, RW, ada kelurahan, ada Pak Camat, kemudian langsung BPBD. BPBD pun langsung turun ke lapangan," ia menambahkan.
Anggota DPRD Kabupaten Garut Karnoto menilai upaya pemerintah daerah dalam menangani dampak bencana banjir sudah cukup baik, termasuk dalam penyaluran bantuan kepada korban bencana.
Ia berharap masyarakat dan sukarelawan membantu upaya pemerintah daerah dalam menangani dampak bencana agar bisa cepat tuntas.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB serahkan bantuan Rp250 juta untuk penanganan dampak bencana Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022