Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup terkoreksi jelang publikasi data inflasi Amerika Serikat (AS) malam ini.
IHSG ditutup melemah 77,3 poin atau 1,15 persen ke posisi 6.640,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 13,06 poin atau 1,38 persen ke posisi 936,44.
Baca juga: IHSG BEI terkoreksi ke posisi 949,35
"Pelaku pasar menanti rilis data inflasi Amerika Serikat bulan Juni yang akan dipublikasikan dalam waktu dekat, menjadi pendorong pelemahan IHSG hari ini," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas M Julian Fadli dalam ulasannya di Jakarta, Rabu.
Dari Eropa, inflasi Perancis pada Juni 2022 tercatat sebesar 5,8 persen (yoy), merupakan yang tertinggi sejak Juli 1985 dan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
Katalis negatif lainnya yaitu melemahnya harga komoditas seperti minyak mentah, timah, nikel, dan kertas.
Dibuka melemah, IHSG mayoritas menghabiskan waktu di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor terkoreksi dengan sektor teknologi turun paling dalam 1,77 persen, diikuti sektor barang konsumen non-primer dan sektor energi masing-masing turun 1,31 persen dan 1,05 persen. Sedangkan satu sektor meningkat yaitu sektor barang baku sebesar 0,06 persen.
Baca juga: IHSG BEI melemah ke posisi 6.718,29
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
IHSG ditutup melemah 77,3 poin atau 1,15 persen ke posisi 6.640,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 13,06 poin atau 1,38 persen ke posisi 936,44.
Baca juga: IHSG BEI terkoreksi ke posisi 949,35
"Pelaku pasar menanti rilis data inflasi Amerika Serikat bulan Juni yang akan dipublikasikan dalam waktu dekat, menjadi pendorong pelemahan IHSG hari ini," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas M Julian Fadli dalam ulasannya di Jakarta, Rabu.
Dari Eropa, inflasi Perancis pada Juni 2022 tercatat sebesar 5,8 persen (yoy), merupakan yang tertinggi sejak Juli 1985 dan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
Katalis negatif lainnya yaitu melemahnya harga komoditas seperti minyak mentah, timah, nikel, dan kertas.
Dibuka melemah, IHSG mayoritas menghabiskan waktu di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor terkoreksi dengan sektor teknologi turun paling dalam 1,77 persen, diikuti sektor barang konsumen non-primer dan sektor energi masing-masing turun 1,31 persen dan 1,05 persen. Sedangkan satu sektor meningkat yaitu sektor barang baku sebesar 0,06 persen.
Baca juga: IHSG BEI melemah ke posisi 6.718,29
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022