ANTARAJAWABARAT.com,21/8 - Coklat isi dodol atau Chohodot dan dodol Garut menjadi oleh-oleh favorit pemudik yang hendak kembali ke wilayah Jabodetabek.
Hampir semua kios penjual dodol dan coklat isi dodol di sepanjang Jalan Tarogong Kabupaten Garut dipenuhi oleh pemudik yang berbelanja kedua makanan khas asal Kabupaten Garut itu.
Kendaraan pribadi berderet di pinggir jalan yang juga merupakan jalur utama mudik dari arah Kabupaten Garut itu. Kendaraan itu silih berganti memasuki kawasan parkir di kawasan itu.
"Ada peningkatan jumlah pembeli sejak musim mudik, terutama mudik balik Lebaran saat ini," kata Gerry salah seorang pemilik kios penjualan penganan Khas Garut di Jalan Tarogong Garut,Selasa.
Rata-rata kendaraan yang berderet di kawasan itu bernomor polisi Jakarta dan Bogor. Pada pemudik memborong dodol, chocodot dan juga manisan khas daerah itu.
Meski marema pembeli, namun para penjual penganan khas Garut itu tetap menjual dodol, chocodot dan makanan lainnya dengan harga seperti hari-hari biasa.
"Tidak ada kenaikan harga, sama seperti hari-hari biasa. Barangnya juga baru-baru," katanya.
Harga dodol dijual seharga Rp10.000 hingga Rp40.000. Sedangkan harga kiloan rata-rata Rp22.000 hingga Rp25.000 per kilogram. Selain itu juga dijual aneka makanan khas lainnya, termasuk jenis-jenis coklat aneka warna dan rasa yang dijual rata-rata Rp15.000 higga Rp30.000-an per dus.
Selain itu, kerupuk kulit juga menjadi salah satu penganan yang diburu oleh para pemudik. Selain untuk oleh-oleh, juga untuk camilan sepanjang perjalanan arus balik ke kota asal masing-masing.
Selain di Kota Garut, penjualan dodol, chocodot dan makanan khas daerah itu juga dijual di sepanjang jalur Lingkar Nagreg dan di Nagreg lama.***2***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
Hampir semua kios penjual dodol dan coklat isi dodol di sepanjang Jalan Tarogong Kabupaten Garut dipenuhi oleh pemudik yang berbelanja kedua makanan khas asal Kabupaten Garut itu.
Kendaraan pribadi berderet di pinggir jalan yang juga merupakan jalur utama mudik dari arah Kabupaten Garut itu. Kendaraan itu silih berganti memasuki kawasan parkir di kawasan itu.
"Ada peningkatan jumlah pembeli sejak musim mudik, terutama mudik balik Lebaran saat ini," kata Gerry salah seorang pemilik kios penjualan penganan Khas Garut di Jalan Tarogong Garut,Selasa.
Rata-rata kendaraan yang berderet di kawasan itu bernomor polisi Jakarta dan Bogor. Pada pemudik memborong dodol, chocodot dan juga manisan khas daerah itu.
Meski marema pembeli, namun para penjual penganan khas Garut itu tetap menjual dodol, chocodot dan makanan lainnya dengan harga seperti hari-hari biasa.
"Tidak ada kenaikan harga, sama seperti hari-hari biasa. Barangnya juga baru-baru," katanya.
Harga dodol dijual seharga Rp10.000 hingga Rp40.000. Sedangkan harga kiloan rata-rata Rp22.000 hingga Rp25.000 per kilogram. Selain itu juga dijual aneka makanan khas lainnya, termasuk jenis-jenis coklat aneka warna dan rasa yang dijual rata-rata Rp15.000 higga Rp30.000-an per dus.
Selain itu, kerupuk kulit juga menjadi salah satu penganan yang diburu oleh para pemudik. Selain untuk oleh-oleh, juga untuk camilan sepanjang perjalanan arus balik ke kota asal masing-masing.
Selain di Kota Garut, penjualan dodol, chocodot dan makanan khas daerah itu juga dijual di sepanjang jalur Lingkar Nagreg dan di Nagreg lama.***2***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012