Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, mengerahkan 100 mahasiswa beserta dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) University dan dokter hewan untuk menangani penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di daerah itu.

"Kami siap turun ke lapangan. Karena jika tidak diobati, sapi yang sakit bisa mati dan peternak mengalami kerugian," ungkap Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor Otje Subagja di Cibinong, Senin.

Menurutnya, mahasiswa, dosen, dan dokter hewan yang dilebur bersama petugas lapangan itu ruting memeriksa hewan ternak di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor, kemudian menyiapkan obat-obatan dari bantuan provinsi dan bantuan gerakan secara terbuka.

Tim itu juga melakukan vaksinasi secara masif kepada hewan ternak yang sehat di Kabupaten Bogor, terutama jenis sapi perah yang rentan terkena PMK. Hingga saat ini hewan yang sudah divaksin PMK di daerah itu mencapai 3.800 hewan ternak.

Namun, jumlah yang terpapar PMK di Kabupaten Bogor angkanya cukup tinggi, yakni mencapai 3.200 hewan ternak.

Ia meminta peternak sigap dalam mendeteksi dini hewan ternak yang bergejala PMK dengan indikasi, seperti air liur keluar berlebihan, sariawan, dan kukunya luka.

"Jika masyarakat atau peternak mengetahui ternaknya bergejala, segera memberitahu petugas atau dengan gerak cepat menghubungi hot line 081286443517," kata Otje.

 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022