Presiden Joko Widodo meminta menteri-menteri terkait agar melakukan pendekatan sosial yang inovatif sehingga masyarakat mau melakukan vaksinasi dosis ketiga (booster).

"Orang Indonesia perlu pendekatan-pendekatan sosial yang inovatif, jadi arahan beliau (Presiden Jokowi) coba dicari pendekatan-pendekatan sosial inovatif agar masyarakat Indonesia semangat untuk 'booster'," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Kantor Presiden Jakarta, Senin.

Budi Gunadi menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers seusai menghadiri rapat terbatas dengan agenda evalusi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Presiden juga sadar orang Indonesia ada cara-cara khusus untuk terpacu mau 'booster'. Sama seperti dulu, orang divaksin susah sekali, tapi begitu masuk mal harus divaksinasi, orang tua mau semua, kenapa? Karena orang tua ternyata senang anter anaknya ke mal," ungkap Budi.

"Itu di mana-mana terjadi, tidak di Indonesia saja, orang 'underestimate' atau karena merasa sudah divaksin 2 kali dia merasa lebih kuat. Perlu diketahui datanya setelah 6 bulan terjadi penurunan, jadi jauh lebih baik, jauh lebih siap, jauh lebih waspada kalau kita segera melakukan vaksinasi 'booster' 6 bulan setelah vaksinasi dosis kedua diberikan," ungkap Budi.

"Disuntik itu apa sih? Saya sih lebih baik disuntik dari pada dicolok hidungnya saat PCR, dan disuntik ini kan buat 6 bulan sekali, saya rasa kita melakukan ini untuk kehati-hatian dan sangat bermanfaat," tambah Budi.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 3 Juli 2022, total kasus terkonfirmasi positif di Indonesia bertambah 1.614 kasus sehingga total kasus mencapai 6.093.917 kasus. Sedangkan kasus aktif COVID-19 di Indonesia mencapai 16.919 kasus.

Sedangkan untuk vaksinasi yang dilakukan, pemerintah telah menyuntikkan vaksin dosis pertama COVID-19 di Indonesia sejumlah 201.565.306 dosis, dosis kedua yang sudah disuntikkan adalah sebanyak 169.117.557 dosis dan vaksinasi ke-3 mencapai 50.916.428 dosis.


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi minta gunakan pendekatan sosial demi dorong vaksinasi "booster"

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022