Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono turut berbelasungkawa atas meninggalnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia (PAN-RB) Tjahjo Kumolo.
 
"Atas nama pribadi dan PDI Perjuangan Jawa Barat saya berbelasungkawa atas berpulangnya Pak Tjahjo. Bukan hanya PDI Perjuangan yang merasa kehilangan tapi juga bangsa dan negara ini," kata Ono kepada wartawan di Bandung, Jumat.
 
Tjahjo yang merupakan politisi senior PDI Perjuangan ini berpulang ke rahmatullah pada hari ini di Rumah Sakit Abdi Waluyu, Jakarta sekitar pukul 11.10 WIB karena sakit.
 
 
Ono mengungkapkan semasa hidupnya sebagai sosok yang baik dan tekun bekerja demi kesejahteraan rakyat. Kontribusinya sangat terasa bagi rakyat Indonesia.
 
"Saya mengenal Pak Tjahjo sebagai orang yang baik dan beliau adalah kader PDI Perjuangan yang telah berkontribusi untuk negara dan bangsa. Insya Allah kenangan bersama beliau tetap hidup dalam hati kami dan juga rakyat Indonesia. Semoga husnul khotimah," katanya.
 
Tjahjo Kumolo lahir di Surakarta, Jawa Tengah. Ia menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia sejak 23 Oktober 2019.
Kariernya di PDI Perjuangan dimulai sebagai direktur SDM Litbang tahun 1999 hingga 2002.
 
Dia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia periode 2009-2014 dari PDIP dengan wilayah pemilihan Jawa Tengah I.
 
Tjahjo kemudian menjadi Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI dan juga menjadi anggota Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi di DPR RI.
 
 
Kariernya di PDI Perjuangan juga cukup moncer. Secara mengejutkan, Tjahjo dipilih oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sebagai Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan periode 2010-2015.
 
Pada 2014, Presiden Jokowi meminta Tjahjo membantunya sebagai Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Kerja 2014-2019.
 
Terakhir, Tjahjo menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia sejak 23 Oktober 2019.
 

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla menilai sosok MenPAN RB Tjahjo Kumolo telah mengabdikan diri sangat baik hingga akhir hayatnya kepada negara dan bangsa Indonesia 

"Bapak Tjahjo Kumolo selama ini telah mengabdikan dirinya kepada negara dengan sangat baik. Innalillahi wainnailaihi raji'un, dengan hati berduka, saya menyampaikan turut berduka cita atas berpulangnya ke rahmatullah Bapak Tjahjo Kumolo," kata JK di Jakarta, Jumat.

JK, yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu, mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan Tjahjo Kumolo agar amal dan ibadahnya selama hidup di dunia dapat diterima di sisi Allah Swt.

"Mari kita semua turut mendoakan Almarhum, semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah Swt," tambahnya.

Sebelumnya, JK juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan Tjahjo Kumolo, yang beberapa waktu lalu dirawat di rumah sakit, agar segera pulih.


JK menganggap Tjahjo Kumolo adalah orang yang baik secara pribadi dan tekun dalam menjalankan tugas pemerintahan. Saat JK menjabat sebagai Wakil Presiden RI periode 2014-2019, Tjahjo Kumolo berperan sebagai Menteri Dalam Negeri.

"Beliau adalah orang yang sangat baik dalam pribadi dan pemerintahan. Kita semua mendoakan semoga beliau dapat segera dapat pulih. Insya Allah kita semua mengharapkan seperti itu (sembuh)," ujarnya.

Tjahjo Kumolo menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit karena mengalami infeksi pada paru-paru. Tjahjo Kumolo meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta, Jumat siang, pukul 11.10 WIB, usai menjalani perawatan intensif sejak pertengahan Juni 2022.

Sebelum berkarir politik di Ibu Kota Jakarta, semasa muda Tjahjo Kumolo aktif di KNPI Jateng dan pernah menjadi politikus Golkar sebelum akhirnya bergabung dengan PDIP.

Di DPP PDIP, ia pernah menjabat sekjen, kemudian menjadi menteri dan terakhir sebagai MenPAN RB.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PDIP Jabar sampaikan belasungkawa atas meninggalnya Tjahjo Kumolo

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022