Sumi Hakim, sahabat Rima Melati saat merintis karier di industri hiburan, mengenang mendiang aktris senior itu sebagai sosok pekerja keras yang selalu serius sehingga berhasil menjadi salah satu tokoh peragawati berpengaruh di era 1970-an.

"Kami itu dari muda sudah bersama-sama, kondisi kami selalu sama-sama sampai akhirnya sakit pun sama-sama. Saya kena kanker, Rima pun juga. Saya berjuang bersama-sama terus dengan Rima," kata Sumi mengenang sang aktris usai berkunjung di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Kamis malam.

Lebih lanjut Sumi menceritakan masa-masa awal karier Rima Melati hingga membuat peragawati Indonesia bisa melanglang buana ke mancanegara.

Bersama dengan Gaby Mambo dan dirinya, Rima membentuk sebuah grup bernama "The Prof's Group".

Dalam arsip majalah Vista, "The Prof", merupakan sebuah grup peragawati yang tenar karena menampilkan pameran fesyen kreasi baru berbeda dari fesyen di masa itu.

Berkat inisiatif Rima Melati, menurut Sumi, mereka berhasil menggalang 40 peragawati dan melibatkan nama-nama besar seperti Titiek Puspa dan Broery guna meramaikan penampilan mereka.

"Kita bersama-sama mengumpulkan peragawati itu, ada 40 peragawati dengan penampilan perdana itu di Malibu, membuat keliling ke Hawaii, ke Eropa, dialah yang memulai 'fashion show' pertama di Indonesia membuat kita bisa jadi peragawati ke Hawaii, Eropa, mempromosikan Indonesia," Sumi menceritakan singkat andil Rima dalam industri mode.
Tidak hanya sebagai sosok ulet dan giat, Sumi mengenang Rima sebagai sosok sahabat yang tak akan tergantikan.

Ia menceritakan bahwa Rima tak pernah meninggalkannya bahkan di titik terendah hidupnya sekalipun.

"Kami bersahabat dekat sekali, di momen saya kehilangan anak. Dia tiap malam bersama Frans nungguin. Begitu dekatnya kami selalu bersama-sama," kenang Sumi.

Kini Sumi hanya bisa mengenang kebaikan Rima dan mengingatnya sebagai sahabat hangat yang berarti.

Dalam perjumpaan terakhirnya kali ini dengan Rima, Sumi pun mengaku sangat terkesan karena di dalam persemayaman terakhirnya pun Rima terlihat sangat cantik.

"Saya melihat dia untuk kali terakhir ini, dia sangat cantik, saya yakin karena banyak yang sayang dan mendoakan dia," tutup Sumi.


Infeksi punggung

Anak Rima Melati, Aditya Tumbuan, mengatakan infeksi di bagian punggung menjadi penyebab sang aktris harus mendapatkan perawatan intensif dari tenaga medis.
Dalam penanganan lanjutannya, infeksi itu lantas menyebar ke organ vital lainnya seperti paru-paru hingga ginjal yang akhirnya menyebabkan sang bintang meninggal pada usia 83 tahun di RSPAD Gatot Subroto.

"Ginjal itu suatu hal yang memang kalau pasien itu sudah lama di rumah sakit, minum obat, lama-lama mungkin efeknya ke ginjal. Dan dari situ Ibu harus dilakukan cuci darah atau HD (Hemodialisa)," ujar Aditya saat memberikan keterangan kepada awak media di Rumah Duka Sentosa Jakarta Pusat, Kamis malam.

Selama di RSPAD sudah dilakukan tujuh kali cuci darah.

"Hasilnya memang membuat Ibu stabil, tapi kadang memang usia yang membuat ibu itu seperti berjuang. Jadi stabil tapi kadang-kadang juga drop."

Lebih lanjut Aditya menyebutkan dalam kondisi yang "naik- turun" tersebut, keluarga dengan setia mendampingi Rima bahkan hingga di saat- saat terakhirnya.

Aditya menceritakan Rima bahkan sempat dalam kondisi stabil sebelum akhirnya dokter di ICU menyatakan kondisi gagal jantung.

"Saya sempat ngobrol, saya sempat minta maaf, saya sempat bilang 'kalau memang sudah tidak kuat atau mama merasa sakit, kita semua sudah ikhlas, kita semua berlapang dada kalau ini yang terbaik buat Mama'. Begitu selesai bicara, saya berencana pindah ruangan. Baru saya pindah ruangan, tiba-tiba dokter lari ke ruangan ibu saya. Karena, kalau di ICU itu semuanya dimonitor. Jadi, ketika saya mau pindah, sepertinya ibu drop. Dokter langsung lari, perawat lari, bilang ke saya, 'ibu gagal jantung'," katanya.
Keluarga juga menampik penyakit yang diderita Rima kali ini merupakan imbas dari kanker yang pernah dideritanya saat 1989, dan penyakit itu tidak berkaitan satu sama lain.

Hal itu disampaikan langsung oleh Menantu Rima Melati, Marisa Tumbuan, yang ikut mendampingi suaminya saat memberikan keterangan kepada awak media.

"Ini gak ada kumat dari kankernya ya, ini menjawab beberapa orang yang mengatakan 'oh cancer-nya kumat ya?', jadi ini benar- benar sudah bersih kankernya. (Ini murni komplikasi), terakhir memang akhirnya infeksi ke ginjal dan jadi harus diterapi," kata Marisa.

Sebelumnya diberitakan, Rima Melati menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto setelah menjalani perawatan intensif pada pukul 15.14 WIB.

Saat ini, mendiang Rima Melati disemayamkan di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto ruang Kamboja sampai Minggu (26/6).


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sumi Hakim kenang Rima Melati saat merintis karier peragawati

Pewarta: Livia Kristianti

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022