Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan.

IHSG ditutup menguat 13,96 poin atau 0,2 persen ke posisi 6.998,27. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,46 poin atau 0,44 persen ke posisi 1.013,22.

"Kekhawatiran mengenai suku bunga dan inflasi masih menjadi fokus perhatian investor," beber Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis.

Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell dijadwalkan memberikan pidato semi tahunannya di depan Kongres AS malam nanti.

Investor terus berusaha menimbang risiko bahwa bank-bank sentral di dunia mendorong ekonomi global masuk ke dalam resesi pada saat mereka berusaha menjinakkan inflasi melalui kenaikan suku bunga acuan.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 3,5 persen dengan alasan inflasi masih terkendali.
Meskipun inflasi tahun ini diyakini akan menembus kisaran target 2 persen hingga 4 persen, BI tetap tidak terburu-buru memperketat kebijakan moneter karena berbagai subsidi dari pemerintah dinilai akan membantu meredam lonjakan inflasi.

Dibuka melemah, IHSG mayoritas menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG terus berada di teritori negatif namun berhasil menguat satu jam terakhir jelang penutupan bursa saham.

Sepanjang jam perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar diantaranya PAMG, KBLM, ESIP, PTDU, EXCL. Sedangkan, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya SMDR, KBLV, ENRG, ASHA, BIPI.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat dimana sektor infrastruktur naik paling tinggi yaitu 1,81 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer masing-masing 1,18 persen dan 1,14 persen.

Sedangkan delapan sektor terkoreksi dimana sektor transportasi & logistik turun paling dalam yaitu minus 3,16 persen, diikuti sektor energi dan sektor teknologi masing-masing minus 1,57 persen dan minus 0,78 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" di seluruh pasar sebesar Rp1,7 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp311,45 miliar.
Sebelumnya Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi dibuka melemah seiring pelaku pasar yang menunggu keputusan hasil rapat Bank Indonesia (BI).

IHSG dibuka melemah 5,93 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.978,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,4 poin atau 0,14 persen ke posisi 1.007,36.

"Untuk hari ini IHSG mendapatkan sentimen negatif dari pelemahan bursa global akibat dari kekhawatiran resesi di AS. Selain itu, kembali turunnya harga minyak juga memberikan sentimen negatif," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Di sisi lain, pelaku pasar akan menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI. Apabila bank sentral memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan, maka pasar berpotensi untuk bergerak naik.

Namun, berdasarkan pernyataan Gubernur BI Perry Warjiyo kemarin, BI tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga. Apabila BI tidak menaikkan suku bunga, pasar berpotensi tertekan kembali.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat bergerak melemah pada perdagangan tadi malam. Pada awal sesi, bursa sempat bergerak rally namun akhirnya melemah pada akhir sesi.

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi dibuka melemah seiring pelaku pasar yang menunggu keputusan hasil rapat Bank Indonesia (BI).

IHSG dibuka melemah 5,93 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.978,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,4 poin atau 0,14 persen ke posisi 1.007,36.

"Untuk hari ini IHSG mendapatkan sentimen negatif dari pelemahan bursa global akibat dari kekhawatiran resesi di AS. Selain itu, kembali turunnya harga minyak juga memberikan sentimen negatif," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Di sisi lain, pelaku pasar akan menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI. Apabila bank sentral memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan, maka pasar berpotensi untuk bergerak naik.

Kendati begitu, berdasarkan pernyataan Gubernur BI Perry Warjiyo kemarin, BI tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga. Apabila BI tidak menaikkan suku bunga, pasar berpotensi tertekan kembali.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat bergerak melemah pada perdagangan tadi malam. Pada awal sesi, bursa sempat bergerak rally namun akhirnya melemah pada akhir sesi.

Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah ke posisi 6.984,31

Baca juga: IHSG BEI diproyeksikan menguat ke posisi 7.051,3

Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat ke posisi 7.044,07

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022