Ekonom menilai pasar saham domestik masih akan tumbuh positif karena ditopang kondisi makro ekonomi di dalam negeri menjadi salah satu berita terpopuler di kanal ekonomi Antaranews.com pada Senin kemarin (20/6). Arus dana asing masih berpotensi untuk masuk ke pasar saham Indonesia.

Sementara itu, berita terkait IHSG yang ditutup menguat hingga hasil penjualan surat utang negara ritel seri SBR011 tercatat menyentuh angka Rp13,91 triliun juga menarik untuk dibaca ulang.

Berikut berita-berita ekonomi terpopuler selengkapnya:


Pasar saham Indonesia masih positif

Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan mengatakan masih memandang positif potensi pasar saham Indonesia yang didukung kondisi makroekonomi domestik di mana pertumbuhan ekonomi membaik, tingkat inflasi terjaga, dan neraca perdagangan relatif kuat.

Ia juga menilai tekanan di pasar obligasi sudah berkurang saat ini. Dari sisi domestik, tekanan inflasi diperkirakan lebih terjaga dari ekspektasi pasar sebelumnya didukung keputusan pemerintah untuk menjaga harga BBM Pertalite dan tarif listrik bersubsidi.

Baca selengkapnya di sini.


IHSG ditutup menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat di tengah aksi jual saham yang dilakukan investor asing.

IHSG ditutup menguat 39,41 poin atau 0,57 persen ke posisi 6.976,38. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,89 poin atau 0,89 persen ke posisi 1.006,79.

Sepanjang jam perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar, di antaranya MDKA, BBCA, BMRI, GOTO, UNVR. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar antara lain TLKM, BYAN, CTRA, INCO, TPIA.

Baca selengkapnya di sini.


Hasil penjualan SBR011 capai Rp13,91 triliun

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menetapkan hasil penjualan obligasi negara ritel seri SBR011 mencapai Rp13,91 triliun.

Secara total terdapat 47.673 investor yang berinvestasi SBR011 dengan 20.948 atau 43,9 persen dari jumlah total investor merupakan investor baru. Generasi milenial mendominasi dengan porsi sebesar 49,4 persen namun secara nominal masih didominasi oleh generasi X dan Baby Boomers masing-masing sebesar 37,2 persen dan 37 persen.

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022