Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan diprediksi melemah mengikuti koreksi bursa saham regional Asia.

IHSG dibuka menguat 7,35 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.944,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,92 poin atau 0,19 persen ke posisi 999,82.

"Untuk hari ini IHSG diperkirakan bergerak volatil cenderung melemah. Katalis negatif akan kembali menerpa sektor komoditas energi setelah harga minyak global turun tajam 6 persen akibat kekhawatiran turunnya permintaan," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Baca juga: IHSG BEI melemah 62,57 poin ke posisi 6.987,75

Namun, penurunan harga minyak global dapat mendorong pergerakan saham-saham tertentu seperti petrokimia yang diuntungkan oleh kondisi tersebut.

Di sisi lain, pasar akan menanti agenda Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pekan ini. Pasar mulai bersiap mengantisipasi potensi kenaikan suku bunga acuan.

Bursa Amerika cenderung bergerak sedikit menguat pada perdagangan Jumat (17/6) pekan lalu. Indeks teknologi Nasdaq mengalami rebound setelah tekanan yang terjadi pada hari-hari sebelumnya.
Pasar merespons positif pidato Gubernur The Fed Jerome Powell yang menyatakan bahwa The Fed akan menurunkan tingkat inflasi ke level 2 persen tanpa membuat ekonomi mengalami resesi.

Meskipun mengalami kenaikan, pasar masih melihat volatilitas masih cukup tinggi pada pergerakan bursa Amerika.

Sementara itu, bursa Eropa bergerak sedikit menguat pada perdagangan akhir pekan lalu. Pasar mulai mengakumulasi saham-saham yang mengalami tekanan pada hari-hari sebelumnya akibat keputusan berbagai bank sentral menaikkan suku bunga acuan.

Baca juga: IHSG BEI menguat 56,03 poin diikuti bursa global merespon keputusan The Fed

Sedangkan bursa Asia bergerak variatif. Bursa Jepang mengalami penurunan tajam setelah bank sentral Jepang memutuskan mempertahankan suku bunga acuan. Kebiijakan itu kontras dengan kenaikan suku bunga oleh The Fed dan beberapa bank sentral lain.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 364,49 poin atau 1,4 persen ke 25.598,51, indeks Hang Seng turun 216,89 poin atau 1,03 persen ke 20.858,11, dan indeks Straits Times terkoreksi 8,36 poin atau 0,27 persen ke 3.089,73.

Sebelumnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelang akhir pekan ditutup melemah seiring masih kuatnya kekhawatiran resesi global usai Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed menaikkan suku bunga.
IHSG ditutup melemah 113,35 poin atau 1,61 persen ke posisi 6.936,96. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 19,98 poin atau 1,96 persen ke posisi 997,9.

"Resesi semakin dekat, semakin terlihat nyata," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Kekhawatiran pelaku pasar dan investor itulah yang telah mendorong Dow Jones turun 2,42 persen dan akhirnya untuk pertama kalinya sejak Januari 2021 ditutup di bawah 30.000.

Baca juga: IHSG BEI terkoreksi ikuti bursa kawasan

S&P 500 juga turun hingga 3,25 persen, serta Nasdaq Composite turun 4,08 persen yang menyentuh level terendah sejak September 2020.

Dibuka melemah, IHSG terus menurun hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.

Sepanjang jam perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar di antaranya BIPI, BAPA, FPNI, MDLN, dan SLIS. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar di antaranya HRUM, MDKA, GOTO, AMDR, dan BRMS.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, hampir seluruh sektor terkoreksi di mana sektor material dasar turun paling dalam yaitu 2,49 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor teknologi masing-masing terkoreksi 1,77 persen dan 1,49 persen.

 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022