Polsek Metro Setiabudi mengerahkan ratusan personel untuk mengamankan aksi demo organisasi keagamaan di Kedutaan Besar India tepatnya di sekitar kawasan Jalan HR Rasuna Said Jakarta Selatan.

"Ada 600 personel disiapkan, ada Barakuda satu, kendaraan taktis ada," kata Kapolsek Metro Setiabudi, Kompol Agung Permana di Jakarta, Jumat.

Menurut Agung, 600 personel tersebut gabungan dari polsek, polres, dan polda yang sudah bersiaga di depan Gama Tower.

Selain itu, polisi juga menyiapkan sejumlah kendaraan pengendali massa, seperti kendaraan taktis hingga mobil watercannon sejak pukul 11.30 WIB sebelum Shalat Jumat.

Agung menyatakan tidak ada pengalihan arus karena jalur cepat masih bisa digunakan dan jalur lambat dari Jalan Epicentrum ke Hotel Luwangsa yang ditutup.
 
"Tidak ada, tetap jalur cepat bisa digunakan nanti. Paling ditutup cuma jalur lambat yang dari Jl. Epicentrum ke Hotel Luwangsa ditutup karena mengingat massa nanti di jalan raya di jalur lambat yang dipakai mereka fasum dan jalur lambat," tuturnya.

Selain itu, Agung memberikan himbauan agar unjuk rasa ini berjalan tertib dan sesuai prosedur yang dibatasi sampai pukul 18.00 WIB.

Aksi demonstrasi dari organisasi keagamaan, seperti PA 212 ini menuntut politisi India, Nupur Sharma yang menghina Nabi Muhammad yang sempat ramai beberapa waktu lalu.


Indonesia mengutuk keras
 

Indonesia mengutuk keras pernyataan dua orang politikus India yang merendahkan Nabi Muhammad SAW.

“Pesan ini telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta,” cuit Kementerian Luar Negeri RI di Twitter, Selasa.


Pemerintah India berusaha meredakan kemarahan masyarakat di dalam dan luar negeri, menyusul komentar dua petinggi partai BJP (Bharatiya Janata Party) yang berkuasa dengan pernyataan yang menghina Nabi Muhammad.

Petinggi partai Hindu nasionalis pendukung Perdana Menteri Narendra Modi itu diketahui mengeluarkan komentar yang memicu kemarahan luas umat Islam di India dan luar negeri.

Beberapa pejabat tinggi India dilibatkan untuk mengatasi ketegangan diplomatik ketika negara-negara seperti Qatar, Arab Saudi, Oman, Uni Emirat Arab (UAE), dan Iran menuntut permintaan maaf pemerintah India karena membiarkan komentar yang menghina itu.


Sepanjang akhir pekan, para diplomat India yang bertugas di kawasan Teluk dan negara-negara Islam yang menjadi tetangganya dipanggil oleh pemerintah setempat untuk disampaikan protes atas komentar pejabat BJP.

Kementerian Luar Negeri India mengatakan dalam pernyataan bahwa cuitan dan komentar ofensif dalam bentuk apa pun tidak mencerminkan pandangan pemerintah. Sementara itu, BPJ menonaktifkan seorang juru bicara dan mengusir seorang pejabat lainnya pada Minggu (5/6) karena menyakiti sentimen keagamaan warga minoritas.

Muslim India mencapai 13 persen dari 1,35 miliar penduduk di negara itu.
Sebelumnya Kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci Sheikh Abdur-Rahman Al-Sudais juga mengutuk dan mengecam pernyataan Juru Bicara Partai Bharatiya Janata Party (BJP) Nupur Sharma di India yang menghina Nabi Muhammad dalam sebuah debat di televisi setempat pada Mei lalu.

Hal tersebut disampaikan Al-Sudais untuk menanggapi pernyataan politisi dari partai berkuasa di India itu, seperti dikutip dari akun Haramain Sharifain di Twitter, Senin.

Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi atas nama seluruh organisasi, termasuk para khatib, imam, cendekiawan, dan karyawannya, mencela semua pernyataan dan gambar yang menyinggung Nabi Muhammad.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa tindakan tercela itu merupakan sikap yang tidak menghormati semua agama.

Orang-orang yang melakukan perbuatan keji itu tidak mengetahui riwayat hidup Nabi Muhammad, nabi terakhir yang diutus Allah untuk menuntun umat di dunia dan menjadi pelita bagi manusia serta membawa rahmat bagi seluruh alam semesta.

Pernyataan itu sekaligus menegaskan posisi Arab Saudi atas penghormatan terhadap keyakinan dan agama, pesan perdamaian serta penghormatan atas simbol-simbol Islam.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022