Persib Bandung dan Bobotoh seolah-olah dihukum karena tak boleh bersua di kandang kebanggaan mereka, yakni Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), selama hampir empat tahun.
Awalnya, hukuman itu dipicu tewasnya suporter Persija Jakarta yakni Haringga Sirila pada Minggu, 23 September 2018, karena dikeroyok belasan oknum Bobotoh.
Sejak saat itu, Persib Bandung berserta bobotohnya, belum pernah mencicipi lagi atmosfer pertandingan sepak bola di stadion tersebut karena sanksi yang diberikan.
Sejak saat itu, Persib Bandung berserta bobotohnya, belum pernah mencicipi lagi atmosfer pertandingan sepak bola di stadion tersebut karena sanksi yang diberikan.
Setahun setelah tragedi berdarah tersebut, berbagai isu pun bergulir soal Persib yang akan kembali berlaga di GBLA. Namun ujung-ujungnya, Persib hanya bisa menggunakan Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, yang notabene merupakan markas klub tetangga, Persikab Bandung.
Sepeninggal Persib bersama Bobotoh, Stadion GBLA pun sempat menjadi suram. Pasalnya kondisi stadion yang berada di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung itu, tak terawat.
Kabar suramnya GBLA pada tahun 2019 itu pun sempat direspon oleh Pemerintah Kota Bandung. Pihak pemerintah saat itu beralasan kegiatan perawatan menjadi minim akibat anggaran yang terbatas karena tak ada pemasukan dari penggunaan stadion.
Tak usai di situ, pertemuan Persib dengan Bobotoh di GBLA pun kian dipersulit karena adanya permasalahan konstruksi.
Sejumlah bangunan tribun di GBLA memang mengalami retak-retak, dan ambles, sehingga penggunaan stadion pun tidak diperkenankan dengan alasan keamanan. Terlebih lagi saat itu Pemkot Bandung belum bisa merenovasi GBLA terkait permasalahan serah terima aset.
Sejumlah bangunan tribun di GBLA memang mengalami retak-retak, dan ambles, sehingga penggunaan stadion pun tidak diperkenankan dengan alasan keamanan. Terlebih lagi saat itu Pemkot Bandung belum bisa merenovasi GBLA terkait permasalahan serah terima aset.
Lalu, datanglah pandemi COVID-19. Tentunya di masa-masa tersebut, kerumunan adalah suatu hal yang tabu sehingga tidak ada satu pun klub di Indonesia yang bisa bertemu dengan suporternya.
Banyak Bobotoh yang sering berkata sudah rindu menonton Persib di stadion, atau yang sering mereka sebut "nyetadion".
Menjelang Piala Presiden 2022, kabar yang sangat ditunggu-tunggu oleh Bobotoh perlahan muncul. .
Banyak Bobotoh yang sering berkata sudah rindu menonton Persib di stadion, atau yang sering mereka sebut "nyetadion".
Menjelang Piala Presiden 2022, kabar yang sangat ditunggu-tunggu oleh Bobotoh perlahan muncul. .
Awalnya, isu berhembus bahwa laga Piala Presiden 2022 di Bandung bakal digelar di Si Jalak Harupat. Kabar ini pun disambut gembira bobotoh. Namun kabar yang diumumkan ternyata justru lebih menggembirakan setelah Stadion GBLA ditetapkan sebagai arena turnamen pramusim tersebut.
Stadion berkapasitas 38 ribu penonton itu akhirnya bisa kembali digunakan untuk laga Persib Bandung menghadapi Bali United pada Grup C Piala Presiden 2022, pada Minggu (12/6).
Boleh tapi dibatasi
Pemerintah Kota Bandung menyatakan hanya memperbolehkan GBLA diisi sebanyak 15.000 orang untuk laga perdana Grup C Piala Presiden 2022 tersebut. Dengan catatan, area yang bisa digunakan hanya tribun di bagian bawah.
Kebijakan itu diambil karena mempertimbangkan masih berlangsungnya pandemi COVID-19. Sehingga izin kerumunan bisa diberikan, tetapi dengan cara bertahap.
Otomatis, panitia penyelenggara laga Persib kontra Bali United pun menyatakan tak akan menjual lebih dari 15.000 tiket untuk laga tersebut.
Tiket laga itu pun baru bisa dibeli oleh masyarakat pada Sabtu (11/6) malam, atau sehari sebelum acara digelar. Lambatnya penjualan tiket itu pun buah dari panjangnya ketelitian dalam proses perizinan kepolisian.
"Insya Allah ke depan, GBLA yang sudah diinisiasi pembangunannya oleh para wali kota terdahulu, bisa kita gunakan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan persepakbolaan dan kepentingan bagi masyarakat Kota Bandung," kata Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Setelah mendengar kabar baik tersebut, berbagai elemen masyarakat termasuk bobotoh menggelar kegiatan bersih-bersih Stadion GBLA guna mempercantik stadion yang sudah tiga tahun lebih tak digunakan untuk laga sepakbola resmi.
Selain itu, pengecetan sejumlah bagian depan stadion pun dilakukan. Cat yang digunakan adalah warna biru, sebagai simbol warna kebesaran klub berjuluk Maung Bandung tersebut.
Ketua Umum Viking Persib Bandung Heru Joko mengaku bersyukur atas kembalinya stadion kebanggaan warga Bandung tersebut. Dia menyatakan hal tersebut adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh para bobotoh.
Meskipun dalam prosesnya terdapat berbagai dinamika, menurut Heru, itu merupakan upaya untuk menggunakan kembali Stadion GBLA menjadi area silaturahmi para pendukung Persib Bandung.
"Saya ingin tempat ini menjadi area silaturahmi rakyat Jawa Barat," kata Heru.
Di luar itu, Heru mengimbau, para bobotoh yang hadir di Stadion GBLA agar lebih tertib dan menyesuaikan diri dengan protokol kesehatan.
"Dari Viking Persib Club coba menyosialisasikan. Dalam masa pandemi juga kita butuh arahan membangun peradaban lebih baik," katanya.
Kudu Juara
Pada 18 Oktober 2015, Persib Bandung menjadi juara Piala Presiden usai menumbangkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0. Dengan prestasi itu, Persib Bandung mendapat titel sebagai klub yang pertama menjuarai Piala Presiden.
Dengan kembalinya GBLA menjadi kandang Persib Bandung, para bobotoh termasuk Wali Kota Yana Mulyana ingin klub Maung Bandung itu bisa menjadi juara lagi.
"Mudah-mudahan dari tempat ini, Persib bisa menjadi juara dan Persib selalu memberikan yang terbaik bagi kota Bandung," kata Yana.
Senada dengan Yana, bek Persib Bandung Ahmad Jufrianto mengatakan dia pun merasakan kerinduan yang sama dengan Bobotoh yang ingin Persib kembali juara di tahun 2022.
Meski begitu, menurutnya masa lalu biarlah masa lalu. Kini ia bersama rekan setimnya ia memastikan bakal tampil dengan motivasi tinggi di hadapan ribuan Bobotoh yang membirukan Stadion GBLA.
"Jadi mudah mudahan 2022 saya bisa mengulang itu (juara), dan kita mulai dari pertandingan pertama," kata pria yang akrab disapa Jupe itu saat konferensi pers sebelum pertandingan.
Jika Persib menjadi juara, maka sempurnalah perjumpaan kembali klub sarat sejarah ini dengan para bobotohnya.
Namun, tentu saja apapun hasilnya nanti, momentum perjumpaan di GBLA nan biru setelah lama berpisah akan menjadi titik tumpu baru bagi kisah cinta Persib dengan bobotohnya.
Namun, tentu saja apapun hasilnya nanti, momentum perjumpaan di GBLA nan biru setelah lama berpisah akan menjadi titik tumpu baru bagi kisah cinta Persib dengan bobotohnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menyudahi penantian tiga tahun lebih GBLA tak biru
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022