Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Cianjur, Jawa Barat, kembali menemukan sapi yang mengidap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari peternakan di Kecamatan Sukaresmi, sehingga kegiatan di peternakan dihentikan total untuk sementara guna memutus rantai penyebaran.

Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Cianjur, Ahmad Rifai di Cianjur Senin, mengatakan ditemukan-nya tiga ekor sapi yang mengidap PMK setelah pihaknya mendapat laporan dari petugas di perbatasan Sukabumi-Cianjur yang menahan kendaraan membawa hewan ternak terjangkit PMK.

"Petugas langsung dikirim ke peternakan yang hendak mengirim sapi ke wilayah Sukabumi. Petugas menemukan beberapa ekor sapi di peternakan yang terpapar PMK, sehingga seluruh kegiatan termasuk penjualan dihentikan sampai sapi yang terpapar dinyatakan sembuh," katanya.

Petugas mendapat keterangan dari pengelola peternakan, kalau sapi yang hendak dijual ke Sukabumi itu, berasal dari luar kota tepatnya dari Jawa Timur dan dilakukan penggemukan di peternakan di Kecamatan Sukaresmi.

"Sapi dikirim ke Sukabumi tanpa melalui pemeriksaan kesehatan hanya mengantongi surat keterangan kesehatan dari daerah asal. Seharusnya pemilik atau pengelola melakukan pemeriksaan ulang sebelum menjual kembali," katanya.
Selama satu pekan terakhir, pihaknya bersama Polres Cianjur, telah menemukan hewan ternak dari dua peternakan di Cianjur yang terjangkit PMK, sehingga upaya pencegahan dan penyebaran penyakit dilakukan termasuk melakukan disinfektasi ke sejumlah peternakan lainnya.

Pihaknya akan memperketat pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan ternak secara berkala di setiap peternakan yang ada dengan menurunkan petugas. Termasuk melakukan pemeriksaan ketat pendistribusian di perbatasan bersama Polres Cianjur.

"Kita akan perketat pemeriksaan di perbatasan menjelang hara raya kurban, sehingga tidak ada sapi yang terjangkit PMK masuk ke Cianjur," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022