Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menjelang akhir pekan melemah dipicu pesan yang agresif oleh sejumlah pejabat bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.
Rupiah ditutup melemah 18 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.362 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.344 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah melemah dipicu isyarat kenaikan suku bunga agresif oleh Powell
"Dolar AS menguat di tengah pesan yang cenderung hawkish dari beberapa pejabat The Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga mereka," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Semalam, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bergerak sedikit lebih cepat adalah sebuah langkah yang tepat, dan kenaikan suku bunga 50 bps akan dibahas pada pertemuan bulan Mei.
Powell juga menambahkan bahwa ekonomi Negeri Paman Sam berkinerja kuat dan pasar tenaga kerja tetap ketat.
Sebelumnya, Presiden St. Louis James Bullard menegaskan bahwa The Fed berada di belakang kurva dan tidak akan melakukan hard landing. Dia menekankan bahwa kenaikan sebesar 75 basis poin telah dilakukan dan dunia belum berakhir.
Sedangkan Presiden Fed San Fransisco Mary Daly mencatat bahwa The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada beberapa pertemuan berikutnya. Namun, dia terbuka untuk mempertimbangkan seberapa besar kenaikan yang dibutuhkan.
Baca juga: Kurs Rupiah menguat didukung fundamental ekonomi domestik
Daly juga mengatakan bahwa The Fed perlu mengambil langkah terukur pada kenaikan suku bunga dan mendapatkan suku bunga naik hingga 2,5 persen pada akhir tahun.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.369 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.348 per dolar AS hingga Rp14.373 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp14.361 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.348 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Rupiah ditutup melemah 18 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.362 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.344 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah melemah dipicu isyarat kenaikan suku bunga agresif oleh Powell
"Dolar AS menguat di tengah pesan yang cenderung hawkish dari beberapa pejabat The Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga mereka," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Semalam, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bergerak sedikit lebih cepat adalah sebuah langkah yang tepat, dan kenaikan suku bunga 50 bps akan dibahas pada pertemuan bulan Mei.
Powell juga menambahkan bahwa ekonomi Negeri Paman Sam berkinerja kuat dan pasar tenaga kerja tetap ketat.
Sebelumnya, Presiden St. Louis James Bullard menegaskan bahwa The Fed berada di belakang kurva dan tidak akan melakukan hard landing. Dia menekankan bahwa kenaikan sebesar 75 basis poin telah dilakukan dan dunia belum berakhir.
Sedangkan Presiden Fed San Fransisco Mary Daly mencatat bahwa The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada beberapa pertemuan berikutnya. Namun, dia terbuka untuk mempertimbangkan seberapa besar kenaikan yang dibutuhkan.
Baca juga: Kurs Rupiah menguat didukung fundamental ekonomi domestik
Daly juga mengatakan bahwa The Fed perlu mengambil langkah terukur pada kenaikan suku bunga dan mendapatkan suku bunga naik hingga 2,5 persen pada akhir tahun.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.369 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.348 per dolar AS hingga Rp14.373 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp14.361 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.348 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022