ANTARAJAWABARAT.com,1/5 - Indeks Harga Konsumen (IHK) Jawa Barat pada April 2012 di tujuh kota di Jawa Barat mengalami inflasi sebesar 0,15 persen.

"Inflasi di Jabar sebesar 0,15 sepanjang April 2012, salah satu faktornya adalah isu kenaikan harga BBM mengkatrol kenaikan sejumlah komoditi, meski kenaikan harga BBM itu tidak jadi dilakukan 1 April lalu," kata Kepala Kantor BPS Jawa Barat, Lukman Ismail di Bandung, Selasa.

Tujuh kota pantauan di Jawa Barat itu, sebanyak tujuh kota mengalami inflasi yakni tertinggi di Kota Depok 0,20 persen, Kota Bandung dan Bogor 0,18 persen. Kota Bekasi 0,14 persen dan Kota Sukabumi 0,11 persen.

Sedangkan dua kota lainnya mengalami deflasi yakni Kota Tasikmalaya sebesar -0,25 persen dan Kota Cirebon 0,04 persen.

"Berdasarkan pantauan, sebanyak 167 komoditi mengalami inflasi salah satunya bawang putih, minyak goreng, bensin dan gula pasir. Sedangkan 63 komoditi lainnya deflasi termasuk di dalamnya beras, telor ayam dan daging ayam, juga cabe merah," kata Lukman.

Dengan posisi tersebut, inflasi tahun 2012 (year to date) dari Januari hingga Maret 2012 inflasi di Jabar sebesar 0,91 persen, sedangkan inflasi gabungan Jabar sepanjang 12 bulan terakhir (year to year) sebesar 4,04 persen.

Dari tujuh kelompok pengeluaran rumah tangga, inflasi terjadi di minuman rokok dan tembakau sebesar 0,54 persen, kesehatan 0,28 persen, perumahan, air, listrik dan gas 0,21 persen, transportasi komunikasi dan jasa 0,17 persen.

"Bahan makanan dan sandang mengalami deflasi, termasuk juga beras. Pasokan panen di Jabar memberikan andil untuk pemenuhan kebutuhan pangan di Jabar, sehingga stok berlimpah, dan harganya pun terjaga," katanya.

Komoditi yang mengalami penurunan diantaranya beras dengan andil deflasi terbesar 0,12 persen ,ayam telur dan ras sebesar 0,05 persen, cabe merah juga deflasi 0,04 persen, daging ayam serta emas.***2***

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012