Bupati Bogor, Ade Yasin menyebutkan bahwa daya beli warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami peningkatan senilai Rp93 ribu pada tahun 2021 dibanding tahun sebelumnya.

"Indeks daya beli yang dicirikan oleh pengeluaran perkapita pada tahun 2021 mencapai Rp10.410.000, meningkat sebesar Rp93.000 dari tahun 2020," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Senin.

Baca juga: Pemkab Bogor sidak pasar tradisional jelang Ramadhan

Pengeluaran rata-rata per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan, kemudian dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga dalam rumah tangga tersebut.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu berharap, setelah surut kasus penularan COVID pada gelombang ketiga, pemulihan ekonomi di wilayahnya bisa berjalan mulus tanpa hambatan.

Ade Yasin menerangkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa LPE Kabupaten Bogor melesat naik di tahun 2021, setelah angkanya sempat anjlok di tahun 2020 akibat pandemi COVID-19.
Pada tahun 2021, LPE Kabupaten Bogor kembali naik signifikan 5,25 persen atau menjadi 3,48 persen. Pasalnya, tahun 2020 angkanya anjlok menjadi minus (-)1,7 persen dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 5,85 persen.

Tak hanya itu, angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bogor tahun 2021 pun tembus di angka Rp245,22 triliun, jauh lebih tinggi dari tahun 2020 yang senilai Rp236,15 triliun dan tahun 2019 senilai Rp237,2 triliun.

"Ini buah kerja keras Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan stakeholder tentunya," kata Ade Yasin.

Ia menyebutkan, indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Bogor juga mulai pulih ke angka 70,48 poin di tahun 2021. Tahun 2020 IPM Kabupaten Bogor anjlok ke angka 70,40 poin dari sebelumnya 70,65 poin.

Baca juga: Pemkab Bogor hilangkan kesenjangan transformasi digital

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022