ANTARAJAWABARAT.com,5/4 - Peneliti di Amerika Serikat (AS) telah mengembangkan obat baru yang dapat mencegah penyebaran sel kanker prostat pada manusia tanpa menimbulkan pengaruh beracun terhadap jaringan normal di dalam tubuh.
Penelitian tersebut dipaparkan di acara pertemuan tahunan Asosiasi Amerika untuk Penelitian Kanker 2012 di Chicago.
Dalam penelitian tersebut, sejumlah peneliti dari Universitas Northwestern mencangkok sel kanker prostat pada manusia ke dalam jaringan prostat sejumlah tikus percobaan. Peneliti tersebut kemudian memberikan obat baru tersebut kepada tikus percobaan selama lima pekan. Obat tersebut menghambat pergerakan sel kanker dan mencegahnya menyebar ke paru-paru, organ yang biasanya diserang kanker prostat pada pria.
Para peneliti tersebut kemudian melakukan penelitian lanjutan tentang kandungan racun yang terdapat di dalamnya, termasuk pada jaringan normal manusia. Mereka kemudian mendapati bahwa obat yang dinamakan KBU2046 tersebut tidak mengandung racun dan tidak menimbulkan efek berbahaya.
Obat tersebut bekerja dengan cara mengikat dan melumpuhkan kandungan protein di dalam sel kanker sehingga sel tersebut tidak dapat menyebar, kata Raymond Bergan, profesor kedokteran di Sekolah Kedokteran Feinberg di Northwestern.
"Penemuan itu merupakan terapi baru yang sangat menjanjikan karena mampu mengunci sel-sel kanker prostat yang agresif, sehingga sel tersebut tidak dapat menyebar," kata Bergan.
"Penyebaran kanker prostat merupakan faktor pembunuh bagi para pria. Sel kanker memiliki kemampuan untuk terus menyebar setiap saat. Obat itu ternyata mampu mematikannya," lanjut profesor itu.
Para peneliti berharap akan dilakukan uji klinis terhadap obat tersebut.
Kanker prostat merupakan faktor terbesar kedua penyebab kematian pada pria di Amerika Utara. Kematian akibat kanker prostat terutama disebabkan oleh penyebaran sel kanker yang keluar dari jaringan prostat ke organ lain di tubuh.
ant
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
Penelitian tersebut dipaparkan di acara pertemuan tahunan Asosiasi Amerika untuk Penelitian Kanker 2012 di Chicago.
Dalam penelitian tersebut, sejumlah peneliti dari Universitas Northwestern mencangkok sel kanker prostat pada manusia ke dalam jaringan prostat sejumlah tikus percobaan. Peneliti tersebut kemudian memberikan obat baru tersebut kepada tikus percobaan selama lima pekan. Obat tersebut menghambat pergerakan sel kanker dan mencegahnya menyebar ke paru-paru, organ yang biasanya diserang kanker prostat pada pria.
Para peneliti tersebut kemudian melakukan penelitian lanjutan tentang kandungan racun yang terdapat di dalamnya, termasuk pada jaringan normal manusia. Mereka kemudian mendapati bahwa obat yang dinamakan KBU2046 tersebut tidak mengandung racun dan tidak menimbulkan efek berbahaya.
Obat tersebut bekerja dengan cara mengikat dan melumpuhkan kandungan protein di dalam sel kanker sehingga sel tersebut tidak dapat menyebar, kata Raymond Bergan, profesor kedokteran di Sekolah Kedokteran Feinberg di Northwestern.
"Penemuan itu merupakan terapi baru yang sangat menjanjikan karena mampu mengunci sel-sel kanker prostat yang agresif, sehingga sel tersebut tidak dapat menyebar," kata Bergan.
"Penyebaran kanker prostat merupakan faktor pembunuh bagi para pria. Sel kanker memiliki kemampuan untuk terus menyebar setiap saat. Obat itu ternyata mampu mematikannya," lanjut profesor itu.
Para peneliti berharap akan dilakukan uji klinis terhadap obat tersebut.
Kanker prostat merupakan faktor terbesar kedua penyebab kematian pada pria di Amerika Utara. Kematian akibat kanker prostat terutama disebabkan oleh penyebaran sel kanker yang keluar dari jaringan prostat ke organ lain di tubuh.
ant
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012