Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore menguat tipis di tengah ekspektasi pelaku pasar bahwa The Fed akan lebih agresif menaikkan suku bunga.

Rupiah ditutup menguat tipis 1 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.347 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.348 per dolar AS.

Baca juga: Kurs Rupiah menguat dibayangi proyeksi kebijakan agresif The Fed

"Pidato Gubernur The Fed terus menggelembungkan ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari bank sentral AS dan berharap bahwa para pengambil kebijakan akan dapat menjinakkan inflasi serta mengembalikannya ke normal," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pada awal pekan bahwa pembuat kebijakan perlu bergerak secepatnya karena inflasi semakin memanas dan The Fed meningkatkan kemungkinan kenaikan 50 basis poin (bps).

Sementara itu, dari krisis Ukraina-Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang sebelumnya melonggarkan pendiriannya untuk mempercepat pembicaraan damai baru-baru ini mengatakan pembicaraan dengan Rusia sulit dan terkadang konfrontatif. Di sisi lain, perang meningkat di Mariupol.
Moskow sendiri berhasil membayar tagihan imbal hasil obligasi Euro tahap kedua dalam dolar AS dan menghindari gagal bayar untuk kedua kalinya berturut-turut.

Ke depan, pidato Powell nanti malam akan sangat penting bagi pasar di tengah pembicaraan kenaikan suku bunga yang agresif.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.338 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.336 per dolar AS hingga Rp14.360 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu menguat ke posisi Rp14.351 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.358 per dolar AS.

Baca juga: Kurs Rupiah melemah seiring pernyataan Gubernur The Fed yang agresif

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022