ANTARAJAWABARAT.com,16/3 - Pascapanen padi sejumlah petani Desa Bongas, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menyiapkan lahan untuk ditanami jagung Jepang setelah sempat uji coba yang hasilnya memuaskan.
Kepala Seksi Produksi Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Indramayu Ir Anang kepada wartawan, Jumat, mengatakan jagung Jepang pernah diuji coba tanam, hasilnya cocok untuk dikembangkan di lahan pertanian pantura Indramayu.
Sejumlah petani kini akan menanam jagung Jepang tersebut karena potensial meningkatkan kesejahteraan mereka, harga jagung tersebut masih cukup tinggi dibandingkan jenis jagung lain.
Permintaan jagung Jepang, kata Anang, masih menjanjikan karena petani lain jarang menanam akibat kesulitan pupuk organik, sedangkan Indramayu mampu memproduksi pupuk tersebut dengan mengandalkan sisa panen padi.
Sementara itu, Rido, petani setempat mengaku menanam jagung Jepang cukup menguntungkan, sehingga kini sejumlah petani di pantura Indramayu akan menanamnya kembali, dan diharapkana bisa berkembang sehingga permintaan terpenuhi.
Menurut Rido, lahan pertanian di pantura Indramayu cukup subur, dan potensial mengembangkan berbagai jenis tanaman selain kebutuhan pupuk organik tersedia.
Lahan yang sudah disediakan kurang dari 12 hektare, kata Rido, dan itu hanya waktu uji coba, karena itu arealnya akan ditambah kembali agar produksi meningkat.
Muhidin, Ketua Kelompok Tani Sayuran Dataran Rendah, mengatakan lahan pertanian di Indramayu bisa dikembangkan buah-buahan, dan sayuran organik untuk ekspor, apalagi bisa memproduksi pupuk organik sendiri.
Indramayu merupakan daerah penghasil beras di Jawa Barat, limbahnya yakni merang dimanfaatkan menjadi bahan utama pembuatan pupuk organik, biasanya sebelum jadi pupuk petani setempat mengolah sebagai media jamur merang.
"Setelah itu baru diproses menjadi pupuk alami," katanya. ***3***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
Kepala Seksi Produksi Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Indramayu Ir Anang kepada wartawan, Jumat, mengatakan jagung Jepang pernah diuji coba tanam, hasilnya cocok untuk dikembangkan di lahan pertanian pantura Indramayu.
Sejumlah petani kini akan menanam jagung Jepang tersebut karena potensial meningkatkan kesejahteraan mereka, harga jagung tersebut masih cukup tinggi dibandingkan jenis jagung lain.
Permintaan jagung Jepang, kata Anang, masih menjanjikan karena petani lain jarang menanam akibat kesulitan pupuk organik, sedangkan Indramayu mampu memproduksi pupuk tersebut dengan mengandalkan sisa panen padi.
Sementara itu, Rido, petani setempat mengaku menanam jagung Jepang cukup menguntungkan, sehingga kini sejumlah petani di pantura Indramayu akan menanamnya kembali, dan diharapkana bisa berkembang sehingga permintaan terpenuhi.
Menurut Rido, lahan pertanian di pantura Indramayu cukup subur, dan potensial mengembangkan berbagai jenis tanaman selain kebutuhan pupuk organik tersedia.
Lahan yang sudah disediakan kurang dari 12 hektare, kata Rido, dan itu hanya waktu uji coba, karena itu arealnya akan ditambah kembali agar produksi meningkat.
Muhidin, Ketua Kelompok Tani Sayuran Dataran Rendah, mengatakan lahan pertanian di Indramayu bisa dikembangkan buah-buahan, dan sayuran organik untuk ekspor, apalagi bisa memproduksi pupuk organik sendiri.
Indramayu merupakan daerah penghasil beras di Jawa Barat, limbahnya yakni merang dimanfaatkan menjadi bahan utama pembuatan pupuk organik, biasanya sebelum jadi pupuk petani setempat mengolah sebagai media jamur merang.
"Setelah itu baru diproses menjadi pupuk alami," katanya. ***3***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012