Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN), Bima Arya Sugiarto, menyebut namanya tidak masuk rekomendasi dari partai politik itu mengenai isu perombakan menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Setahu saya, nama saya tidak direkomendasikan. Tidak ada dalam rekomendasi partai, mungkin karena saya masih punya tanggung jawab di Bogor," kata dia, saat ditanya soal wacana perombakan Kabinet Indonesia Maju di sela kunjungan meninjau proyek rel ganda di Batu Tulis, Selasa.
 
Ia menuturkan hingga saat ini PAN belum menerima berita atau informasi secara resmi langsung dari Istana atau Presiden Joko Widodo.
 
Wacana perombakan kabinet Indonesia Maju yang digadang-gadang pada Maret ini hanya bersumber dari beberapa sumber internal partai. Wali kota Bogor itu akan fokus pada pekerjaannya hingga 2023 sesuai ketentuan Pemilu yang berlaku. "Semua kami percayakan kepada ketum, Bang Zul (Zulkifli Hasan) untuk komunikasi dengan presiden," ujar dia.
 
Ia menambahkan, di internal PAN telah satu suara mempercayakan wacana perombakan itu kepada Hasan, baik nama-nama kandidat, waktu maupun posisi pos menteri. "Jadi kami tidak punya referensi sama sekali," jelas dia.
 
Wacana perombakan Kabinet Indonesia Maju kembali hangat diperbincangkan dan dikabarkan akan mengakomodasi PAN di dalam kabinet Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

Hal itu sempat disampaikan politikus PKB, Luqman Hakim, yang mengaku telah mendengar kabar Jokowi akan merombak kabinet pada akhir Maret 2022 meskipun belum bisa dipastikan.
 
Ia menyebut PAN akan mendapatkan jatah satu kursi menteri dan satu wakil menteri. “PAN dapat satu menteri plus satu wamen. Tapi belum tahu pastinya kapan dan posisinya apa, masih kabar-kabar sih,” ujar dia.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022