ANTARAJAWABARAT.com, 3/3 - PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten Tbk (Bank BJB) menggandeng Universitas Parahyangan Bandung dalam program pendampingan dan pembinaan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
"Program ini merupakan sinergitas dengan potensi kampus untuk pendampingan dan pembinaan UKM, dengan sistem dan modul yang disusun bersama diharapkan UKM bisa tumbuh dengan baik ke depannya," kata Direktur Utama Bank BJB Bien Subiantoro di Bandung, Sabtu.
Program yang akan dijalin secara berkesinambugan itu juga akan difokuskan untuk mempersiapkan para pelaku UKM dalam pengelolaan keuangan, manajemen usaha serta memberikan pendampingan dalam rangka memecahkan kendala yang dilakukan pelaku usaha mikro yang belum mampu menjalankan bisnisnya secara sistematis.
Langkah itu, kata Bien sinergis dengan program Bank BJB dalam pengembangan sektor UKM, selain menyalurkan kredit mikro, kecil dan menengah, juga mempersiapkan pelaku usaha agar bankable.
"Salah satunya, kami juga menawarkan mahasiswa Unpar bisa magang di Waroeng BJB disamping melakukan pendampingan langsung ke UKM," kata Bien.
Bien menyebutkan, target Bank BJB akan meningkatkan ekspaksi kredit mikro sehingga penyalurannya mencapai pertumbuhan 100 persen yakni dari Rp3 miliar pada 2011 menjadi Rp6 miliar pada 2012.
Sementara itu Rektor Universitas Parahyangan Robertus Wahudi menyatakan pihaknya menyambut baik sinergitas dengan Bank BJB dalam pengembangan dan edukasi UKM di Jawa Barat. Tahap pertama, Unpad akan membina 60 pelaku UKM yang menjadi debitur Bank BJB.
"Kami di Unpar memiliki misi sama dalam pengembangan UMKM, sehingga terjalin sinergitas. Tahap pertama kami membina 60 UKM, selanjutnya akan dikembangkan," kata Robertus Wahyudi.
Menurut dia, para peserta program pembinaan ini akan mengikuti workshop yang berisi ilmu teori dan praktis tentang UKM. Kemudian, akan ada pendalaman atau coaching class untuk merumuskan bentuk-bentuk usaha yang dapat atau sedang digeluti pelaku UKM.
"Program ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan, tahap pertama sampai akhir tahun 2012," katanya.
Robertus mengatakan kerjasama pembinaan UKM dengan perbankan baru pertama kali dilakukan Unpar. Dengan adanya program yang menggandeng perbankan, diharapkan peserta juga bisa mendapat model pendanaan yang baik untuk usaha mereka.
"Secara umum, kata dia, ada dua hal yang sudah disiapkan dalam kerjasama sinergitas itu yakni untuk program pembinaan UKM ini, yaitu business concept yang meliputi strategi bisnis dan keuangan yang diarahkan agar peserta mempunyai sistem keuangan yang baik," kata Rektor Unpar itu menambahkan.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
"Program ini merupakan sinergitas dengan potensi kampus untuk pendampingan dan pembinaan UKM, dengan sistem dan modul yang disusun bersama diharapkan UKM bisa tumbuh dengan baik ke depannya," kata Direktur Utama Bank BJB Bien Subiantoro di Bandung, Sabtu.
Program yang akan dijalin secara berkesinambugan itu juga akan difokuskan untuk mempersiapkan para pelaku UKM dalam pengelolaan keuangan, manajemen usaha serta memberikan pendampingan dalam rangka memecahkan kendala yang dilakukan pelaku usaha mikro yang belum mampu menjalankan bisnisnya secara sistematis.
Langkah itu, kata Bien sinergis dengan program Bank BJB dalam pengembangan sektor UKM, selain menyalurkan kredit mikro, kecil dan menengah, juga mempersiapkan pelaku usaha agar bankable.
"Salah satunya, kami juga menawarkan mahasiswa Unpar bisa magang di Waroeng BJB disamping melakukan pendampingan langsung ke UKM," kata Bien.
Bien menyebutkan, target Bank BJB akan meningkatkan ekspaksi kredit mikro sehingga penyalurannya mencapai pertumbuhan 100 persen yakni dari Rp3 miliar pada 2011 menjadi Rp6 miliar pada 2012.
Sementara itu Rektor Universitas Parahyangan Robertus Wahudi menyatakan pihaknya menyambut baik sinergitas dengan Bank BJB dalam pengembangan dan edukasi UKM di Jawa Barat. Tahap pertama, Unpad akan membina 60 pelaku UKM yang menjadi debitur Bank BJB.
"Kami di Unpar memiliki misi sama dalam pengembangan UMKM, sehingga terjalin sinergitas. Tahap pertama kami membina 60 UKM, selanjutnya akan dikembangkan," kata Robertus Wahyudi.
Menurut dia, para peserta program pembinaan ini akan mengikuti workshop yang berisi ilmu teori dan praktis tentang UKM. Kemudian, akan ada pendalaman atau coaching class untuk merumuskan bentuk-bentuk usaha yang dapat atau sedang digeluti pelaku UKM.
"Program ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan, tahap pertama sampai akhir tahun 2012," katanya.
Robertus mengatakan kerjasama pembinaan UKM dengan perbankan baru pertama kali dilakukan Unpar. Dengan adanya program yang menggandeng perbankan, diharapkan peserta juga bisa mendapat model pendanaan yang baik untuk usaha mereka.
"Secara umum, kata dia, ada dua hal yang sudah disiapkan dalam kerjasama sinergitas itu yakni untuk program pembinaan UKM ini, yaitu business concept yang meliputi strategi bisnis dan keuangan yang diarahkan agar peserta mempunyai sistem keuangan yang baik," kata Rektor Unpar itu menambahkan.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012