Kementerian Pertanian menyebut sapi dari peternak di Jawa Timur siap memenuhi kebutuhan masyarakat wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya untuk kebutuhan pangan di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan hasil pendataan dan verifikasi secara faktual per 4 Maret 2022 ketersediaan daging sapi atau kerbau sebanyak 234.091 ton, sedangkan kebutuhan sebanyak 202.937,8 ton, sehingga masih ada surplus sebanyak 31.153,4 ton hingga Mei 2022
Komposisi ketersediaan daging tersebut terdiri dari produksi sapi atau kerbau lokal sebanyak 445.884 ekor atau setara daging 80.268 ton, sapi bakalan impor siap potong sebanyak 143.464 ekor atau setara daging 27.500,6 ton, dan daging sapi atau kerbau beku impor sebanyak 95.114,8 ton.
"Intinya hari ini kita ingin memvalidasi apakah benar ada sapi atau tidak, dari data yang kita punya, Insya Allah kita tetap surplus sampai dengan bulan Mei sampai lebaran dan seterusnya" kata Nasrullah.
Nasrullah mengunjungi empat peternakan di Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Kediri dan Kabupaten Nganjuk. Kunjungan tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan produksi sapi lokal guna memenuhi kebutuhan daging sapi menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran.
Secara nasional jumlah populasi sapi potong pada tahun 2021 berjumlah 18.053.710 ekor. Jumlah ini naik 613.317 ekor dari tahun 2020. Jawa Timur merupakan sentra ternak sapi potong terbesar di Indonesia dengan populasi sebanyak 4,9 juta ekor. Berikutnya disusul oleh Provinsi Jawa Tengah 1,8 juta ekor, Sulawesi Selatan 1,4 juta ekor, Nusa Tenggara Barat 1,3 juta ekor, dan Nusa Tenggara Timur 1,2 juta ekor.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan Kementerian Pertanian dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur yang telah berhasil melaksanakan program optimalisasi reproduksi untuk peningkatan populasi sapi lokal.
“Kalau dilihat sapi-sapi di sini adalah hasil inseminasi buatan program Kementerian Pertanian ternyata cukup berhasil, kita akan mobilisasi untuk pemenuhan kebutuhan di Jabodetabek dan Bandung Raya,” kata Arief.
Arief mengatakan akan mengintegrasikan sentra produksi daging sapi dengan daerah konsumen di Jabodetabek dan Bandung Raya agar akses pasarnya lancar dan berkesinambungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan hasil pendataan dan verifikasi secara faktual per 4 Maret 2022 ketersediaan daging sapi atau kerbau sebanyak 234.091 ton, sedangkan kebutuhan sebanyak 202.937,8 ton, sehingga masih ada surplus sebanyak 31.153,4 ton hingga Mei 2022
Komposisi ketersediaan daging tersebut terdiri dari produksi sapi atau kerbau lokal sebanyak 445.884 ekor atau setara daging 80.268 ton, sapi bakalan impor siap potong sebanyak 143.464 ekor atau setara daging 27.500,6 ton, dan daging sapi atau kerbau beku impor sebanyak 95.114,8 ton.
"Intinya hari ini kita ingin memvalidasi apakah benar ada sapi atau tidak, dari data yang kita punya, Insya Allah kita tetap surplus sampai dengan bulan Mei sampai lebaran dan seterusnya" kata Nasrullah.
Nasrullah mengunjungi empat peternakan di Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Kediri dan Kabupaten Nganjuk. Kunjungan tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan produksi sapi lokal guna memenuhi kebutuhan daging sapi menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran.
Secara nasional jumlah populasi sapi potong pada tahun 2021 berjumlah 18.053.710 ekor. Jumlah ini naik 613.317 ekor dari tahun 2020. Jawa Timur merupakan sentra ternak sapi potong terbesar di Indonesia dengan populasi sebanyak 4,9 juta ekor. Berikutnya disusul oleh Provinsi Jawa Tengah 1,8 juta ekor, Sulawesi Selatan 1,4 juta ekor, Nusa Tenggara Barat 1,3 juta ekor, dan Nusa Tenggara Timur 1,2 juta ekor.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan Kementerian Pertanian dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur yang telah berhasil melaksanakan program optimalisasi reproduksi untuk peningkatan populasi sapi lokal.
“Kalau dilihat sapi-sapi di sini adalah hasil inseminasi buatan program Kementerian Pertanian ternyata cukup berhasil, kita akan mobilisasi untuk pemenuhan kebutuhan di Jabodetabek dan Bandung Raya,” kata Arief.
Arief mengatakan akan mengintegrasikan sentra produksi daging sapi dengan daerah konsumen di Jabodetabek dan Bandung Raya agar akses pasarnya lancar dan berkesinambungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022