Sejumlah warga di Kampung Legok Nyenang, Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) mengeluhkan kelangkaan minyak goreng saat Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Achmad Ru'yat saat menggelar Reses II Tahun sidang 2021-2022.
"Kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng jadi sorotan masyarakat Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor saat kami laksanakan reses. Kelangkaan minyak goreng masih menjadi problematika yang belum selesai di tengah masyarakat," kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Achmad Ru'yat dalam keterangan persnya, Jumat.
Baca juga: Bulog dan Diskoperindag Cianjur Jabar gelar operasi pasar murah minyak goreng
Menurut Ru'yat pemerintah pusat beserta jajarannya harus mengatur regulasi pengadaan dan distribusi minyak goreng yang merupakan kebutuhan masyarakat dapat tersedia.
"Dan harapan saya, pemerintah harus segera sigap agar bahan baku CPO, bahan baku minyak itu dibuat untuk minyak goreng dan didistribusikan kepada masyarakat agar kepentingan domestik terpenuhi," ujar Ru'yat.
Ru'yat juga berharap jangan sampai ada perubahan terkait pengelolaan CPO selain minyak goreng.
"Karena saat ini sedang gencar energi yang terbarukan untuk biodiesel dan seterusnya tapi harus di jamin Pemerintah untuk ketersediaan minyak goreng," kata Ru'yat.
Baca juga: Ombudsman Jabar temukan minyak goreng masih langka di pasaran
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng jadi sorotan masyarakat Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor saat kami laksanakan reses. Kelangkaan minyak goreng masih menjadi problematika yang belum selesai di tengah masyarakat," kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Achmad Ru'yat dalam keterangan persnya, Jumat.
Baca juga: Bulog dan Diskoperindag Cianjur Jabar gelar operasi pasar murah minyak goreng
Menurut Ru'yat pemerintah pusat beserta jajarannya harus mengatur regulasi pengadaan dan distribusi minyak goreng yang merupakan kebutuhan masyarakat dapat tersedia.
"Dan harapan saya, pemerintah harus segera sigap agar bahan baku CPO, bahan baku minyak itu dibuat untuk minyak goreng dan didistribusikan kepada masyarakat agar kepentingan domestik terpenuhi," ujar Ru'yat.
Ru'yat juga berharap jangan sampai ada perubahan terkait pengelolaan CPO selain minyak goreng.
"Karena saat ini sedang gencar energi yang terbarukan untuk biodiesel dan seterusnya tapi harus di jamin Pemerintah untuk ketersediaan minyak goreng," kata Ru'yat.
Baca juga: Ombudsman Jabar temukan minyak goreng masih langka di pasaran
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022