Presiden RI Joko Widodo mengingatkan TNI dan Polri harus memiliki talenta digital yang menguasai artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan hal-hal lain menyangkut teknologi digital.
Hal itu disampaikan Presiden dalam arahannya pada Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2022 yang berlangsung secara hybrid di Jakarta, Selasa.
"Yang namanya talent digital itu harus. Di TNI-Polri juga harus memiliki talent digital, karena eranya sudah era seperti ini, harus punya jago-jago AI, digital design, mengerti masalah blockchain, yang mengerti masalah digital marketing, karena nanti kita akan bergelut dengan itu," ujar Presiden.
Baca juga: Kasal wakili Panglima TNI buka Rapim TNI-Polri 2022, Jenderal Andika positif COVID-19
Presiden menegaskan penegak hukum harus mengerti masalah teknologi digital. Sebab, kata dia, kejahatan saat ini sudah bergeser menyentuh hal-hal yang berkaitan dengan teknologi digital.
"Kalau penegak hukum Polri tidak mengerti dengan hal-hal yang tadi saya sampaikan bagaimana? Kejahatan mungkin bergeser dari konvensional menjadi hal-hal yang berkaitan dengan digital, dan sekarang sudah terjadi," ujarnya.
Presiden meminta TNI-Polri mulai mencari dan harus memiliki talenta-talenta digital di instansinya masing-masing.
"Karena pertarungan kita ke depan adalah teknologi," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Hal itu disampaikan Presiden dalam arahannya pada Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2022 yang berlangsung secara hybrid di Jakarta, Selasa.
"Yang namanya talent digital itu harus. Di TNI-Polri juga harus memiliki talent digital, karena eranya sudah era seperti ini, harus punya jago-jago AI, digital design, mengerti masalah blockchain, yang mengerti masalah digital marketing, karena nanti kita akan bergelut dengan itu," ujar Presiden.
Baca juga: Kasal wakili Panglima TNI buka Rapim TNI-Polri 2022, Jenderal Andika positif COVID-19
Presiden menegaskan penegak hukum harus mengerti masalah teknologi digital. Sebab, kata dia, kejahatan saat ini sudah bergeser menyentuh hal-hal yang berkaitan dengan teknologi digital.
"Kalau penegak hukum Polri tidak mengerti dengan hal-hal yang tadi saya sampaikan bagaimana? Kejahatan mungkin bergeser dari konvensional menjadi hal-hal yang berkaitan dengan digital, dan sekarang sudah terjadi," ujarnya.
Presiden meminta TNI-Polri mulai mencari dan harus memiliki talenta-talenta digital di instansinya masing-masing.
"Karena pertarungan kita ke depan adalah teknologi," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022