Kepala Polda Jawa Barat Irjen Suntana mengatakan kelangkaan minyak goreng di wilayah tersebut sudah mulai tertangani sehingga masyarakat tidak perlu resah apalagi panik karena bisa menimbulkan hal yang tidak diinginkan.

"Kelangkaan minyak goreng sudah kami tangani dengan melakukan operasi pasar di seluruh wilayah hukum Polda Jabar," kata dia saat kunjungan kerja ke Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jumat, (18/2).

Dia menjelaskan dengan operasi pasar secara masif di wilayah hukum itu, beberapa daerah sudah berhasil menangani kelangkaan minyak goreng, yang salah satunya di Kabupaten Subang.

Pihaknya mendorong kelangkaan minyak goreng yang masih terjadi di sejumlah wilayah di Jabar bisa tertangani.

Namun demikian, orang nomor satu di Polda Jabar ini, meminta kepada warga untuk tidak panik dan tidak mempercayai informasi yang belum tentu kebenarannya atau hoaks.

Selain itu, warga diminta tidak melakukan aksi borong terhadap minyak goreng yang bisa berimbas terhadap persediaan.

Alangkah baik, katanya, masyarakat membeli minyak goreng sesuai dengan kebutuhan.
Ia secara tegas mengingatkan kepada siapa pun yang melakukan penimbunan minyak goreng akan diproses secara hukum yang berlaku.

Bahkan, katanya, tidak hanya dipidanakan, tetapi tempat usahanya ditutup.

"Kami sudah menginstruksikan petugas Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang ada di tingkat polres untuk memantau perkembangan distribusi dan persediaan minyak goreng," katanya.

Dalam melakukan operasi pasar ini, pihaknya menggandeng sejumlah lembaga dan badan usaha serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar penyaluran tepat sasaran.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022